15 Februari 2015

Asal-Usul Bendera Kuning

Bagi orang yang tinggal di Jabodetabek, keberadaan bendera kuning yang dipasang si sudut jalan atau tempat tertentu menandakan ada orang yang meninggal. Lalu bagaimanakah tradisi ini terbentuk?


Tradisi ini dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Konon saat itu banyak warga pribumi yang tinggal di Batavia terserang penyakit menular. Sebagian warga yang sakit kemudian meninggal dunia. Pemerintah Hindia Belanda saat itu menggunakan bendera kuning untuk menandai rumah atau tempat yang dianggap dihuni  oleh warga yang terserang penyakit itu. Namun, belum ditemukan alasan kuat mengapa dipilih warna kuning sebagai penanda.
Bendera kuning itu berbentuk persegi panjang dengan bertuliskan huruf Q. Huruf Q merupakan singkatan kata quarantine (karantina dalam bahasa Indonesia). Oleh sebab itu, warga dihimbau agar menghindari tempat atau rumah yang dipasangi bendera kuning untuk mencegah penularan penyakit.
Bendera kuning yang menjadi tanda karantina kemudian berkembang maknanya menjadi penanda adanya kematian karena saat itu banyak pasien yang tidak tertolong. Hal ini berlanjut hingga sekarang di Jabodetabek.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...