17 Desember 2009

KESERAKAHAN DI BALIK KESANTUNAN

Keserakahan memang menjadi pelengkap sifat manusia. Serakah yang bersumber pada nafsu kadang menjadikan manusia lebih rendah dari binatang melata sekalipun... Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa perang yang paling besar akan dihadapi manusia, yaitu perang melawan hawa nafsu. Bukan perang dunia III atau perang nuklir AS vs Iran, melainkan perang melawan nafsu yang muncul dari hati setiap insan.
Keserakah sering muncul karena adanya kesempatan dan ruang gerak yang cukup... nuwun sewu pejabat sekarang ini umumnya buta dengan amanah yang diberikan kepadanya.
Kasus yang baru mencuat dan menggegerkan dunia TV adalah kasus Bank Century. Bank "cacat sejak lahir" (saya hanya mengutip kata2 pajabat BPK) diberikan bantuan bertubi-tubi (kayak tinju ajah... he4) bahkan menyentuh 6,7 T (berdasar laporan BPK). Bank yang telah menipu banyak nasabah dan sering memberikan produk perbankan fiktif yang menjebak ini dianggap sebagai bank penting dan perlu diselamatkan keberadaanya hingga pemerintah memberikan biaya talangan 6,7 T.
Rasa-rasanya kok aneh bank BI yang dipimpin seorang profesor santun Bapak Budiono yang sudah terkenal seantero dunia melakukan sebuah kebijakan yang menurut Kwik Kian Gie adalah "bodoh atau membodohkan diri" (maap saya hanya megutip komentar Bp. Kwik ketika bedialog di Metro TV). Apalagi Menteri Keuangan saat itu yang juga santun adalah Doktor Sri Mulyani yang juga dikenal ahli moneter, sanggup memberikan kebijakan yang bertentangan dengan undang2 perbankan (saya juga mengutip kata2 pak Kwik).
Kini rakyat mulai bicara atas masalah ini, bahkan setelah tersebar beberapa fakta yang di rilis LSM "BENDERA" bahwa uang itu mengalir ke kantong (1) Partai Demokrat (2) Anak bapak SBY (3) keluarga Malarangeng (4) dan LSI Serta KPU kok rasanya saya malu... dibalik tampang santun kok ternyata udang dibalik rempeyek (enak..)
Saya mboten menuduh lho... cuman ngutip. Semoga ini memang tidak benar... seandainya benar tampang2 santun itu tetap harus dihukum berat... mosok duwit utangan dipake hura2 dan senang2... dan yang menanggung adalah rakyat... Na'udhubillahi min dzalik... semoga Alloh tidak menambah bencana dimuka bumi Idonesia tercinta ini karena orang-orang santun nan serakah itu...