3 Juli 2011

Ada Zat Kimia Memicu Homoseksual? wow....

Tidak ada yang mengetahui pasti apa yang mendorong preferensi seksual seseorang. Namun, berdasarkan ujicoba beberapa ilmuwan asal China baru-baru ini, zat serotonin di otak bisa jadi mendorong seseorang menjadi homoseksual.
Serotonin diketahui mampu mempengaruhi perilaku seksual seperti ereksi, ejakulasi dan orgasme pada tikus maupun manusia. Senyawa ini biasanya akan mengurangi aktivitas seksual seseorang. Sebagai contoh, antidepresan yang meningkatkan zat serotonin dalam otak terkadang mengurangi hasrat seksual. Serotonin atau 5-hydroxytryptamine adalah hormon yang berfungsi mengirimkan sinyal antar sel saraf.
Perubahan kadar serotonin di otak dapat mengubah mood seseorang. Sebagai contoh, beberapa obat untuk mengobati depresi dirancang untuk meningkatkan fungsi serotonin.
Percobaan yang dilakukan ahli saraf Yi Rao dari Peking University dan National Institute of Biological Sciences di Beijing beserta timnya menunjukkan, serotonin ternyata juga mempengaruhi keputusan pria untuk ‘menggoda’ wanita atau pria lain. Demikian dilaporkan Yahoo News, Senin (28/3/2011).
Rao dan timnya melakukan percobaan dengan mengurangi neuron penghasil serotonin ataupun protein penting yang bisa menghasilkan serotonin dalam otak. Tidak seperti tikus jantan lainnya, tikus yang kekurangan serotonin tidak memiliki hasrat seksual terhadap tikus betina.
Sebaliknya, tikus itu lebih tertarik dengan tikus jantan lainnya serta menyanyikan lagu cinta ultrasonik lebih sering dari biasanya. Biasanya, tikus jantan menyanyikan lagu ini untuk menggoda tikus betina agar melakukan hubungan seksual dengan mereka.

Ketika tim ilmuwan menginjeksi zat netralisir kepada tikus-tikus yang kekurangan serotonin itu, mereka menemukan, tikus-tikus itu kembali memiliki hasrat seksual terhadap tikus betina. Meski demikian, kadar serotonin berlebihan justru mengurangi aktivitas seksual tikus, baik terhadap jantan maupun betina. Ini menunjukkan, serotonin dalam otak harus dijaga dalam kadar tertentu untuk memastikan seseorang berlaku layaknya heteroseksual.

Menyikapi hasil penemuan ini, seorang ilmuwan dari Florida State University Elaine Hull mengklaim, studi ini bisa jadi berpengaruh terhadap perilaku homoseksual atau biseksual manusia.

Namun, sebelum mengambil kesimpulan bahwa serotonin merupakan faktor perilaku homoseksual, Hull memperingatkan, ilmuwan masih memerlukan lebih banyak informasi untuk mengetahui persis area otak yang terlibat serta potensi pengembangan serotonin di area tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh makanan yang dapat meningkatkan kadar serotonin otak:
1. Seafood
Lemak ikan dari ikan salmon, sarden, dan herring dapat mengangkat kadar serotonin di otak. Ikan-ikan tersebut memiliki minyak yang mengandung lemak esensial eicosapentaenoic atau EPA dan DHA, dan tryptophan.
EPA adalah salah satu dari beberapa komponen lemak esensial omega-3 yang amat bermanfaat untuk tubuh.
Mengonsumsi EPA dapat memberikan efek positif terhadap penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan kondisi peradangan seperti rheumatoid arthritis.
Lemak ikan air tawar dan suplemen minyak ikan mengandung EPA dan docosahexaenoic acid atau DHA.
DHA sangat penting untuk meningkatkan fungsi otak orang dewasa, pengembangan sistem saraf, dan amat dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Tryptophan adalah asam amino yang bertanggung jawab untuk membentuk serotonin.
2. Whey Protein
Whey protein dapat meningkatkan kadar seratonin di otak, menambah nafsu makan, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan kadar gula darah, dan memperbaiki fungsi kekebalan tubuh.
Menurut sebuah studi di University of Maastricht di Belanda, whey protein yang kaya akan alpha-lactalbumin dapat meningkatkan rasio Tryp-LNAA.
Studi ini juga menemukan bahwa diet tryptophan berpengaruh positif terhadap tingkat aktivitas serotonergik otak dan meningkatkan kinerja kognitif, terutama dalam mata pelajaran yang rentan stres.
3. Pisang
Pisang memiliki kadar karbohidrat dan tryptophan yang tinggi. Indeks glikemik pisang dan kadar gula sederhana yang tinggi mungkin tidak cocok bagi sebagian orang, tapi mengonsumsi pisang setelah berolahraga dapat membantu mengembalikan elektrolit yang hilang.
Anda dapat memadukan pisang dengan whey protein shake untuk meningkatkan tingkat tryptophan dalam otak.
Tryptophan penting untuk pembentukan vitamin B atau niasin yang diperlukan untuk produksi serotonin. Tryptophan akan meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan dan menekan nafsu makan.
4. Dark Chocolate
Cokelat dapat meningkatkan kadar serotonin. Cokelat biasa mengandung kadar gula yang tinggi. Mengonsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi akan meningkatkan kadar gula darah sementara waktu.
Meskipun dark chocolate memilki kadar gula yang rendah, tapi dark chocolate yang memiliki kadar kakao lebih dari 70 persen dapat membantu mencegah penurunan gula darah.
Selain itu, cokelat juga kaya akan antioksidan dan polyphenos. Memasukkan sejumlah kecil cokelat dalam diet Anda dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Gambar diambil dari:
(atas  : wikipedia indonesia)
(bawah ; http://intim.muhfa.com/2010/05/26/kiat-mencegah-dan-mengobati-homoseksual/)