31 Oktober 2009

Kwarcab Sragen Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna Se-Eks Karesidenan Surakarta

Minggu 25 Oktober 2009 bertempat di SMK N 2 Karanganyar telah dilaksanakan Karya Buana Binwil Surakarta. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kabupaten yang ada di Eks-Karesidenan Surakarta, SUBOSUKO WONOSRATEN deh pokoknya.
Kegiatan ini diisi oleh berbagai lomba, diantaranta Lomba Teknnologi Tepat Guna, Lomba Cepat Tepat dan Lomba Orasi. Dari hasil kegiatan ini, ternyata Sragen berhasil menggondol dua piala, yaitu Juara I TTG dan Juara II Lomba Cepat Tepat Putra.
Heri (SMK N 2 Sragen) dan Ayu (SMA N 1 Sragen), yang menjadi penyaji di lomba TTG berhasil memukau juri dengan makalah "Pemanfaatan Kaleng Bekas dan Serbuk Gergajian Kayu Randu Sebagai Karbon Adsorben Untuk Mengurangi Emisi Pb pada kendaraan bermotor". Waktu Presentasi sekitar 15 menit digunakan keduanya untuk menyampaikan makalah yang telah dibuat dan menjelaskan prototipe buatan yang ternyata juga langsung dipraktekan cara penggunaannya di sepeda motor. Pada intinya, limbah serbuk gergajian kayu randu dibuat karbon aktif lalu dipasangkan pada kaleng bekas, lalu dimodifikasi pada kenalpot. Jika mesin dinyalakan, maka karbon aktif akan menyerap logam Pb (timbal) yang membahayakan kinerja otak manusia serta janin (nuwun swewu: kok kaya rokok ja). Biaya yang dikeluarkan cukup rendah, sekitar Rp. 1.500 untuk setiap briket arang aktif. Jadi dengan biaya murah, dapat menghasilkan beberapa manfaat: 1. MEngurangi limbah logam berupa kaleng, 2. Meningkatkan harga jual serbuk gergajian kayu randu dan 3. Menyelamatkan lingkungan dari pencemar berbahaya.
Setelah selesai memaparkan makalah, ternyata mereka dihujani dengan puluhan pertanyaan oleh dewan juri yang berjumlah 7 orang (nuwun sewu: mumpung gratis, dewan jurine sing akeh). Tak ayal, segenap tenaga dan pikiran dicurahkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tak kurang 20 menit pembantaian berlangsung, namun diakhir sesi tanya jawab terlihat wajah puas dewan juri, pertanda baik. Peserta lain juga luar biasa, ada yang menampilkan mesih penggiling kedelai, lampu karbid bahkan ada yang teropong bintang. Deg-degan pun terasa.
Tak dinyana, pukul 14.00 telah menjelang waktunya upacara penutupan dan pengumuman hasil lomba. Ketika Sragen disebut sebagai juara lomba TTG, seraya kontingen berteriak... rasa bangga....
Ini merupakan kerja keras seluruh kontingen Sragen. Memang manis, perjuangan selama 1 bulan persiapan tidaklah sia-sia, setiap tetes keringat terbayar. semoga ini menjadi awal kebangkitan Pramuka Sragen... Jayalah Wira Karya Sakti...

15 Oktober 2009

PERTANDA KEHANCURAN GOLKAR

Tajuk "Pertanda Kehancuran Golkar" saya pilih sebagai topik kali ini, karena memang itulah kenyataan. Nuwun sewu suara dukungan golkar untuk 2 pemilu satu dekade terakhir hampir terpangkas 50%. Bagaimana dulu golkar yang menguasai 20% suara nasional kini kerdil sekitar 9%. Dulu golkar yang menguasai wilayah luar jawa kini tersikat demokrat dengan SBYnya. Golkar yang dulu mengandalkan Karisma dan kuasa politik luar biasa orde baru, kini pincang tanpa punya tokoh terpercaya yang siang diadu di pentas perpolitikan nasional,
Lihat saja di pemilihan ketua umum pekan kemarin, bagaimana hasilnya? Mudah ditebak, Golkar yang hanya berisi "Volitikus" (nuwun sewu= tikus main voli), akan memilih kader yang punya bola voli (nuwun sewu, Duwit maksudnya) biar bisa tetep main voli 5 taun mendatang. Idealisme terkalahkan oleh bola voli. Karir kepemimpinan dari bawah yang telah paham asam garam di golkar, terpangkas uang 1 T...? sungguh ironis.
Ketika sebuah partai telah kehilangan cita2 dan arah tujuan dan "atas nama uang" menjadi kendali partai, tak lama dan pasti partai itu akan menjadi kenangan. "Jangan sampai Golkar jadi Pratai kenangan masa lalu", kutipan kata2 surya paloh.
Yah kita lihat saja... golkar dibawah sang penguasa duwit...