18 Agustus 2015

Menyoal Ijab Qabul Harus Satu Nafas

Setiap saya menghadiri akad nikah (masih belajar, jadi maklum penulis belum pernah praktek sungguhan, he4), sebelum ucapan ijab qabul dimulai, sang penghulu menjelaskan kepada calon mempelai pria bahwa nanti dalam mengucapkan qabul harus bersambung/tidak terputus dengan ucapan ijab dari wali dan bahkan ada yang mengatakan harus diucapkan dalam satu nafas. Apakah memang seperti itukah dalam sunnah? Dan apa pula maksud “ijab dan qabul antara wali dan calon mempelai pria harus jelas beruntun dan tidak berselang waktu?”



Coba mari kita bedah. Untuk menjelaskan masalah ini perlu diketahui dahulu adanya syarat ijab qabul, diantaranya :
Ijab harus sesuai dengan qabul dalam ukuran, kriteria, pembayaran dan temponya, (Lihat Raudhatuth Thalibin, Imam Nawawi 3/342) jika tidak sesuai, maka akad jual belinya tidak sah. Apabila penjual menyatakan : “saya jual rumah ini seharga 300 juta”, lalu pembeli menjawab : “saya terima penjualannya dengan harga 250 juta”, maka akad jual belinya tidak sah.
Apabila qabul menyelisihi kandungan ijab, maka akad atau transaksinya tidak sah. Namun bila qabul menyelisihi ijab yang berisi kemaslahatan bagi orang yang mengucapkan ijab, maka para ulama mengesahkan transaksi tersebut. Misalnya, seorang wali mengucapkan ijab dengan mengatakan, “saya nikahkan anak saya dengan mahar 50 ribu dolar”. Lalu sang mempelai lelaki menjawab dalam qabulnya, “saya terima nikah anak bapak dengan mahar 100 ribu dolar”. Akad atau transaksi ini diterima karena menyangkut kemaslahatan pemberi ijab, bahkan ini lebih jelas dan gamblang dalam menunjukan keridhaanya.
Bersambungnya ijab qabul yang dapat diwujudkan dengan diadakannya dalam satu meja atau harus berada dalam satu lokasi. Karena ijab hanya bisa menjadi bagian dari transaksi bila ia bertemu langsung dengan qabul. Perlu dicatat, bahwa kesamaan lokasi tersebut disesuaikan dengan kondisi. Transaksi itu bisa berlangsung melalui pesawat telefon. Selama percakapan itu masih berlangsung, dan line telefon masih tersambung, berarti kedua belah pihak masih dalam lokasi tersebut.
Tidak terselingi jeda yang panjang yang menunjukan ketidak inginan salah satu pihak. Tidak adanya hal yang menunjukan penolakan atau pengunduran diri dari pihak kedua merupakan syarat, karena adanya hal itu membatalkan transaksi ijab. Kalu datang lagi penerimaan sesudah itu, sudah tidak ada gunanya lagi, karena tidak terkait lagi dengan ijab sebelumnya secara tegas sehingga transaksi bisa dilangsungkan.
Kedua belah pihak mendengar ucapan ijab qabul. Apabila jual belinya menggunakan saksi maka perdengaran saksi cukup untuk mengesahkan jual beli tersebut.
Hal yang menjadi penyebab terjadinya ijab harus tetap ada hingga terjadinya qabul dari pihak kedua yang ikut dalam transaksi. Kalau ijab itu ditarik oleh pihak pertama, lalu datang qabul, itu dianggap qabul tanpa ijab, dan itu tidak ada nilainya sama sekali.

Jelaslah di sini, maksud “Ijab dan qabul antara wali dan calon mempelai pria harus jelas beruntun dan tidak berselang waktu" (Kompilasi Hukum Islam, pada Hukum Perkawinan Bagian V pasal 27). Inilah yang dimaksud dalam syarat ijab qabul yang disampaikan dan dijelaskan sebelumnya. Sehingga, bukan yang difahami salah oleh sebagian orang yang mewajibkan harus satu nafas. Yang sesuai dengan syariat adalah yang bersambung dalam satu majelis dan tidak ada jeda panjang yang menunjukan ketidaksetujuan salah satu pihak yang terkait. Wabillahittaufiq.

Pustaka :
Raudhatuht Thalibin Imam An Nawawi 
Sakinah. Khalid Syamsulhadi, LC. 2011. Surakarta.
Gambar Ijab Qabul : http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2015/ 02/ijab-qabul-nikah.jpg.30676a


8 Agustus 2015

Mengunjungi Makam Ataturk : Jenazah Yang Tak Diterima Bumi

Pagi itu, awal bulan Februari. Masih dalam masa liburan musim dingin, dan pasti kita akan malas beranjak dari tempat tidur. Suhu yang dingin di bawah nol dercel, akan membuat kita nyaman bermalas-malasan  di kamar dengan secangkir coklat panas. Namun pagi itu begitu cerah, tak  ada awan kelabu seperti biasa, matahari yang dirindukan datang. Matahari cerah adalah sebuah keajaiban ditengah musim dingin. Dan inilah saat yang tepat untuk menjalankan rencana jalan-jalan yang telah saya rancang selama di Turki. Kegiatan ngajar dan kuliah yang padat membuat saya merasa jenuh dan penat dan kesempatan ini harus dimanfaatkan.



Kali ini tak jauh memang masih disekitaran ibu kota Turki, Ankara. Mengunjungi salah satu tempat paling terkenal di Turki, makam orang paling berpengaruh di Turki moderen siapa lagi kalo bukan Mustafa Kemal Ataturk. Orang yang pernah menggantung puluhan ulama Turki dan pencetus sekulerisme di Turki yang akhirnya menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani.
Ataturk membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses sementara berdinas sebagai komandan divisi dalam Pertempuran Galipoli Setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman di tangan tentara Sekutu, dan rencana-rencana berikutnya untuk memecah negara itu, Mustafa Kemal memimpin gerakan nasional Turki apa yang kemudian menjadi Perang Kemerdekaan Turki. Kampanye militernya yang sukses menghasilkan kemerdekaan negara ini dan terbentuknya Republik Turki. Sebagai presiden pertama negara ini, Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaruan yang luas yang berusaha menciptakan sebuah negara modern yang sekuler dan demokratis. Menurut Hukum Nama Keluarga, Majelis Agung Turki memberikan kepada Mustafa Kemal nama "Atatürk" (yang berarti "Bapak Bangsa Turki") pada 24 November 1934.
Setelah mandi dan bersiap, saya berangkat dari flat jam 10 pagi dan sudah janjian dengan teman-teman Indonesia lain untuk mengunjungi tempat itu. Jalan kaki ke stasiun MRT Macunkoy di tengah salju memang butuh perjuangan, selain dingin juga becek dan licin. Salah melangkah kita pasti akan jatuh dan ngrasain salju yang telah memadat jadi es…eh3… Saya berangkat dengan MRT dari Macunkoy ke Kizilay, sengaja saya berhenti di sini, soalnya mau cari sarapan. Perut udah berontak ni dari tadi. Jangan salah, di musim dingin kita akan mudah sekali lapar, tapi sedikit haus. Berbeda dengan di daerah tropis… kita pasti akan lebih sering haus dari pada lapar…
Nah keluar stasiun kita bisa mendapatkan roti Turki, 1 TL dapet 3 biji (udah saya ceritakan kemarin). Sambil duduk di taman kota dan menunggu teman-teman datang, saya menikmati pemandangan musim dingin di kota Ankara. Walaupun musim dingin ternyata daerah ini begitu ramai di siang hari. Maklum, Kizilay ini adalah pusat kota Ankara, layaknya Sudirman-Thamrin di Jakarta.
Tak lama, teman-teman saya datang dan kita segera menuju lokasi tujuan. Cukup jauh lokasi makam Ataturk, yaitu di Anitkabir, sekitar 30 menit menggunakan bus kota dari Kizilay. Bus kota dan MRT di Turki sudah terintegrasi, jadi tiket pun juga terintegrasi. Konon katanya Pemerintah Turki dulu belajar dari KRL dan Transjakarta. Dan seperti Jepang ketika mereka belajar sepakbola dari Indonesia, kenapa mereka mengembangkan jauh lebih baik dari kita. Sedangkan kita malah sibuk melakukan studi banding tak jelas ke negara lain dan tak ada feed back yang berguna bagi negara. Huh, sungguh ngomongin para pejabat bikin sakit perut…, laper lagi nih soalnya…he4
Jalan pake bus kota selama 30 menit kita akan nyampe di gerbang  Anitkabir, dan kita harus jalan cukup jauh menuju lokasi makam. Yah lumayan buat manasin tubuh. Di pintu gerbang, kita akan disambut dengan pemeriksaan metal detector dari tentara pengamanan, tas kita juga akan di geledah.
 Masuk ke kompleks makan, kita akan merasa ini bukanlah sebuah makan. Karena saking luas dan megahnya. Di sini ada gedung utama makam di depannya ada lapangan yang sangat luas. Jadi lebih mirip pangkalan militer bagi saya, karena pengamanan yang ketat serta pengunjung yang membeludak. Selain bangunan utama makam, di kompleks ini juga ada museum yang menyimpan koleksi dari foto, baju militer hingga senjata yang pernah dipakai Ataturk.
Okeh, udah ga sabar ni masuk. Langsung deh kita cekidot, dan ternyata gratis (ga tau kalo sekarang)… he4. Tur di tempat ini diatur jalurnya. Semua tamu masuk dan memulai tur dari pintu di sayap kiri. Pertama masuk, pengunjung akan disambut dengan sebuah ruangan yang berisi koleksi saat Ataturk di militer. Mulai dari prajurit hingga menjadi jenderal. Lengkap sekali koleksinya bahkan korek api sang presiden pertama pun dipajang. Kemudian diruang-ruang berikutnya akan ditampilkan sejarah tantang Ataturk, mulai dari masa kecil hingga menjelang kematiannya.
Kemudian, nah memasuki gedung utama ada video, dimana jasad Ataturk disimpan. Menurut cerita, jasad Ataturk tidak dikebumikan, namun dijepit diantara batu besar yang sebelumnya mayatnya diawetkan terlebih dahulu.  Menurut sejarah dalam buku-buku biografinya, yang ditulis  oleh para pendukungnya, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis  minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit  seperti penyakit kelamin, malaria , sakit ginjal dan lever.
Beliau meninggal dunia pada 10 November 1938 , kulit di tubuh badannya rusak dengan cepat dan díganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Doktor-doktor sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh kukunya. Walaupun begitu beliau masih sangat angkuh. Di akhir-akhir hayatnya yaitu ketika menderita sakratulmaut, anehnya beliau takut sekali berada di istananya dan tubuhnya merasa panas maka ia ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya. Bila penyakitnya bertambah krisis, beliau tidak dapat menahan diri daripada menjerit. Jeritan itu semakin kuat (hingga kedengaran di sekeliling istana), Beliau berteriak kesakitan dalam sakratulmautnya dengan penuh azab di tengah-tengah laut
Pada 29 September 1938 Kamal Ataturk mengalami koma selama 48 jam. Pada 9 November, beliau mengalami koma kali kedua. Dan sewaktu itulah air dalam perutnya disedot keluar. Beliau kemudiannya tidak sadarkan diri selama 36 jam dan akhirnya  meninggal dunia. Cara kematiannya begitu menghinakan sekali. Mayatnya tidak dimandikan, tidak dikafankan, tidak disembahyangkan dan tidak dikebumikan dengan segera seperti yang dituntut oleh ajaran Islam. Tetapi sebaliknya, mayatnya diawetkan dan diletakkan di ruang takhta di Istana Dolmabahce selama 9 hari 9 malam.
Setelah 9 hari, barulah mayatnya disembahyangkan, itupun setelah didesak oleh seorang adik perempuannya. Kemudian mayatnya telah dipindahkan ke Ankara dan dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21 November, dipindahkan pula ke sebuah tempat sementara di Museum Etnografi di Ankara yang berdekatan  gedung parlemen. Lima belas tahun kemudian yaitu pada tahun 1953, barulah mayatnya diletakkan di sebuah bukit di Ankara. Mayat Ataturk tidak pernah dikebumikan.  Tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.

Kemudian, tur berakhir di gedung sayab kanan. Dimana ini adalah pusat suvenir. Ah tapi awak lagi bokek, soalnya belum turun uang bulanan. So… Cuma foto yang jadi kenangan dari tempat ini. Suvenir yang dijual disini begitu beragam, mulai dari vandal hingga lukisan ada. Bahkan miniatur Anitkabir juga ada loh…, harga sih normal.  Berhubung sudah jam 2 siang dan waktunya sholat dzuhur, maka kita putuskan mengakhiri tur kali ini dan pulang… Sebuah pelajaran yang amat berharga, tentang seseorang yang teramat kejam di masa hidupnya dan adzab Allah SWT telah nampak padanya sejak di dunia. Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari api neraka. Amin.