8 Agustus 2015

Mengunjungi Makam Ataturk : Jenazah Yang Tak Diterima Bumi

Pagi itu, awal bulan Februari. Masih dalam masa liburan musim dingin, dan pasti kita akan malas beranjak dari tempat tidur. Suhu yang dingin di bawah nol dercel, akan membuat kita nyaman bermalas-malasan  di kamar dengan secangkir coklat panas. Namun pagi itu begitu cerah, tak  ada awan kelabu seperti biasa, matahari yang dirindukan datang. Matahari cerah adalah sebuah keajaiban ditengah musim dingin. Dan inilah saat yang tepat untuk menjalankan rencana jalan-jalan yang telah saya rancang selama di Turki. Kegiatan ngajar dan kuliah yang padat membuat saya merasa jenuh dan penat dan kesempatan ini harus dimanfaatkan.



Kali ini tak jauh memang masih disekitaran ibu kota Turki, Ankara. Mengunjungi salah satu tempat paling terkenal di Turki, makam orang paling berpengaruh di Turki moderen siapa lagi kalo bukan Mustafa Kemal Ataturk. Orang yang pernah menggantung puluhan ulama Turki dan pencetus sekulerisme di Turki yang akhirnya menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani.
Ataturk membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses sementara berdinas sebagai komandan divisi dalam Pertempuran Galipoli Setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman di tangan tentara Sekutu, dan rencana-rencana berikutnya untuk memecah negara itu, Mustafa Kemal memimpin gerakan nasional Turki apa yang kemudian menjadi Perang Kemerdekaan Turki. Kampanye militernya yang sukses menghasilkan kemerdekaan negara ini dan terbentuknya Republik Turki. Sebagai presiden pertama negara ini, Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaruan yang luas yang berusaha menciptakan sebuah negara modern yang sekuler dan demokratis. Menurut Hukum Nama Keluarga, Majelis Agung Turki memberikan kepada Mustafa Kemal nama "Atatürk" (yang berarti "Bapak Bangsa Turki") pada 24 November 1934.
Setelah mandi dan bersiap, saya berangkat dari flat jam 10 pagi dan sudah janjian dengan teman-teman Indonesia lain untuk mengunjungi tempat itu. Jalan kaki ke stasiun MRT Macunkoy di tengah salju memang butuh perjuangan, selain dingin juga becek dan licin. Salah melangkah kita pasti akan jatuh dan ngrasain salju yang telah memadat jadi es…eh3… Saya berangkat dengan MRT dari Macunkoy ke Kizilay, sengaja saya berhenti di sini, soalnya mau cari sarapan. Perut udah berontak ni dari tadi. Jangan salah, di musim dingin kita akan mudah sekali lapar, tapi sedikit haus. Berbeda dengan di daerah tropis… kita pasti akan lebih sering haus dari pada lapar…
Nah keluar stasiun kita bisa mendapatkan roti Turki, 1 TL dapet 3 biji (udah saya ceritakan kemarin). Sambil duduk di taman kota dan menunggu teman-teman datang, saya menikmati pemandangan musim dingin di kota Ankara. Walaupun musim dingin ternyata daerah ini begitu ramai di siang hari. Maklum, Kizilay ini adalah pusat kota Ankara, layaknya Sudirman-Thamrin di Jakarta.
Tak lama, teman-teman saya datang dan kita segera menuju lokasi tujuan. Cukup jauh lokasi makam Ataturk, yaitu di Anitkabir, sekitar 30 menit menggunakan bus kota dari Kizilay. Bus kota dan MRT di Turki sudah terintegrasi, jadi tiket pun juga terintegrasi. Konon katanya Pemerintah Turki dulu belajar dari KRL dan Transjakarta. Dan seperti Jepang ketika mereka belajar sepakbola dari Indonesia, kenapa mereka mengembangkan jauh lebih baik dari kita. Sedangkan kita malah sibuk melakukan studi banding tak jelas ke negara lain dan tak ada feed back yang berguna bagi negara. Huh, sungguh ngomongin para pejabat bikin sakit perut…, laper lagi nih soalnya…he4
Jalan pake bus kota selama 30 menit kita akan nyampe di gerbang  Anitkabir, dan kita harus jalan cukup jauh menuju lokasi makam. Yah lumayan buat manasin tubuh. Di pintu gerbang, kita akan disambut dengan pemeriksaan metal detector dari tentara pengamanan, tas kita juga akan di geledah.
 Masuk ke kompleks makan, kita akan merasa ini bukanlah sebuah makan. Karena saking luas dan megahnya. Di sini ada gedung utama makam di depannya ada lapangan yang sangat luas. Jadi lebih mirip pangkalan militer bagi saya, karena pengamanan yang ketat serta pengunjung yang membeludak. Selain bangunan utama makam, di kompleks ini juga ada museum yang menyimpan koleksi dari foto, baju militer hingga senjata yang pernah dipakai Ataturk.
Okeh, udah ga sabar ni masuk. Langsung deh kita cekidot, dan ternyata gratis (ga tau kalo sekarang)… he4. Tur di tempat ini diatur jalurnya. Semua tamu masuk dan memulai tur dari pintu di sayap kiri. Pertama masuk, pengunjung akan disambut dengan sebuah ruangan yang berisi koleksi saat Ataturk di militer. Mulai dari prajurit hingga menjadi jenderal. Lengkap sekali koleksinya bahkan korek api sang presiden pertama pun dipajang. Kemudian diruang-ruang berikutnya akan ditampilkan sejarah tantang Ataturk, mulai dari masa kecil hingga menjelang kematiannya.
Kemudian, nah memasuki gedung utama ada video, dimana jasad Ataturk disimpan. Menurut cerita, jasad Ataturk tidak dikebumikan, namun dijepit diantara batu besar yang sebelumnya mayatnya diawetkan terlebih dahulu.  Menurut sejarah dalam buku-buku biografinya, yang ditulis  oleh para pendukungnya, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis  minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit  seperti penyakit kelamin, malaria , sakit ginjal dan lever.
Beliau meninggal dunia pada 10 November 1938 , kulit di tubuh badannya rusak dengan cepat dan díganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Doktor-doktor sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh kukunya. Walaupun begitu beliau masih sangat angkuh. Di akhir-akhir hayatnya yaitu ketika menderita sakratulmaut, anehnya beliau takut sekali berada di istananya dan tubuhnya merasa panas maka ia ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya. Bila penyakitnya bertambah krisis, beliau tidak dapat menahan diri daripada menjerit. Jeritan itu semakin kuat (hingga kedengaran di sekeliling istana), Beliau berteriak kesakitan dalam sakratulmautnya dengan penuh azab di tengah-tengah laut
Pada 29 September 1938 Kamal Ataturk mengalami koma selama 48 jam. Pada 9 November, beliau mengalami koma kali kedua. Dan sewaktu itulah air dalam perutnya disedot keluar. Beliau kemudiannya tidak sadarkan diri selama 36 jam dan akhirnya  meninggal dunia. Cara kematiannya begitu menghinakan sekali. Mayatnya tidak dimandikan, tidak dikafankan, tidak disembahyangkan dan tidak dikebumikan dengan segera seperti yang dituntut oleh ajaran Islam. Tetapi sebaliknya, mayatnya diawetkan dan diletakkan di ruang takhta di Istana Dolmabahce selama 9 hari 9 malam.
Setelah 9 hari, barulah mayatnya disembahyangkan, itupun setelah didesak oleh seorang adik perempuannya. Kemudian mayatnya telah dipindahkan ke Ankara dan dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21 November, dipindahkan pula ke sebuah tempat sementara di Museum Etnografi di Ankara yang berdekatan  gedung parlemen. Lima belas tahun kemudian yaitu pada tahun 1953, barulah mayatnya diletakkan di sebuah bukit di Ankara. Mayat Ataturk tidak pernah dikebumikan.  Tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.

Kemudian, tur berakhir di gedung sayab kanan. Dimana ini adalah pusat suvenir. Ah tapi awak lagi bokek, soalnya belum turun uang bulanan. So… Cuma foto yang jadi kenangan dari tempat ini. Suvenir yang dijual disini begitu beragam, mulai dari vandal hingga lukisan ada. Bahkan miniatur Anitkabir juga ada loh…, harga sih normal.  Berhubung sudah jam 2 siang dan waktunya sholat dzuhur, maka kita putuskan mengakhiri tur kali ini dan pulang… Sebuah pelajaran yang amat berharga, tentang seseorang yang teramat kejam di masa hidupnya dan adzab Allah SWT telah nampak padanya sejak di dunia. Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari api neraka. Amin.

20 komentar:

  1. bagaimanapun Mustafa Kemal Ataturk turut berjasa, sehingga Turki tetap ada. tadinya kalau menurut perjanjian Sevres yang di setujui (dengan terpaksa oleh sultan karena kalah perang) seharusnya wilayah Turki sudah dibagi-bagi ke negara non muslim sekitarnya (Yunani, Armenia, Bulgaria) dan negara Perancis, Inggris, Italia.https://id.wikipedia.org/wiki/Persetujuan_Sèvres

    BalasHapus
  2. bagaimanapun Mustafa Kemal Ataturk turut berjasa, sehingga Turki tetap ada. tadinya kalau menurut perjanjian Sevres yang di setujui (dengan terpaksa oleh sultan karena kalah perang) seharusnya wilayah Turki sudah dibagi-bagi ke negara non muslim sekitarnya (Yunani, Armenia, Bulgaria) dan negara Perancis, Inggris, Italia.https://id.wikipedia.org/wiki/Persetujuan_Sèvres

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tidak ada aats turk mungkin ke khalifahan utsmani tidak runtuh dan ummat islam tidak menderita karens kehilangan "perisainya" dari penjajahan kafir eropa, atta turk menggantung banyak ulama' islam yg istiqomah,menggiatkan miras dan prostitusi,menghapuskan.jilbab,menghilangkan mata rantai kita kepada islam,dengan menggalakkan sekulerisasi menggantikan syariat islam,itukah yg anda sebut sebagai "jasa" atta turk ? Tidakkah anda membaca al qur'an : " barang siapa yg tidak berhukum dengan apa yg di turunkan.oleh.Allah,mereka itu kafir "

      Hapus
    2. Perjanjian Sevres itu hasil propaganda CUP yang diseludupi Freemansory, dengan tujuan adar Israel dapat berdiri di Paletina. Turki saat itu yang punya Palestina melarang Palestina dijadikan Israel, wajar Turki diserang. Dan rezim" pengkhianat itu yang mendesak Sultan untuk ikut dalam perang yang sudah pasti Turki kalah karena perbandingan yang sengit, sehingga sultan nanti terjebak dalam perjanjian Sevres yang dampaknya Palestina diambil menjadi Israel. Wa Allahu A'lam Bisshawab.. (Sumber Pengetahuan dari sebuah buku Novel Sejarah dan Sejarah)

      Hapus
    3. Apakah anda salah satu pengikut mustafa kemal attaturk... Anda benar attaturk sangat berjasa menghancurkan islam sehingga berakhibat hancurnya palestina... Betapa butanya anda.... Saya harap anda bukan seorang muslim agus salim karna jika anda muslim itu akan sangat memalukan agama islam...

      Hapus
    4. Iya benar mbak Rieka...bung Agus cuma lihat dari satu sisi doank...dia gak tahu betapa gunanya tuh si kampret kemal Ataturk.

      Dia yg mengilhami zionis utk menghancurkan Palestina...dan kehancuran Turki sampai ke akar paling bawah dgn membunuh para ulama dan umat Islam yang menentang dia...jgn sampai ada lagi Ataturk ke dua dan jgn sampai di Indonesia timbul pemimpin seperti itu...walaupun saat ini ciri ciri pemimpin seperti itu SDH ada kelihatan di wajah pemimpin Indonesia saat ini..

      Hapus
  3. btw kalau dari Esenboga airport ke Anitkabir rute bus 442 ya? setelah dari Kizilay, naik apa ke Anitkabir. Terimakasih

    BalasHapus
  4. btw kalau dari Esenboga airport ke Anitkabir rute bus 442 ya? setelah dari Kizilay, naik apa ke Anitkabir. Terimakasih

    BalasHapus
  5. Ini agus salim abi dari pribadi bukan?

    BalasHapus
  6. sejarah panjang kenapa attaturk sedemikian (hina), perjanjian itu memang mereka rencanakan, dan ambisi mereka (freemasonry - yahudi) untuk segera menghancurkan khilafah Islam

    BalasHapus
  7. gara ini orang khilafah islamiyah hancur pantas dapat balasan dari allah swt

    BalasHapus
  8. Attaturk terjebak tujuan terselubung Inggris dengan menjadikannya sebagai pemimpin Turki , untuk menghancurkan negara Kilafah menjadi negara Sekuler n Inggris sukses besar . Wajarlah kalau mayatnya tidak diterima bumi ini. Wallohu A'lam .

    BalasHapus
  9. Kita berteman saja tdk boleh dgn orang yg menjadikan agamanya sbg olok olok....apalagi...yang....

    BalasHapus
  10. Aku masih nggak ngerti dia kemal atarturk di tolak di bumi msksud nya apa?
    melayang tdk bisa di kubur ato gagal penguburan?
    Ada yg bisa jawab!

    BalasHapus
  11. Aku masih nggak ngerti dia kemal atarturk di tolak di bumi msksud nya apa?
    melayang tdk bisa di kubur ato gagal penguburan?
    Ada yg bisa jawab!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi menurut berita mayatnya ditanam gitu di bangunan marmer, ga bisa dikubur d tanah. Nauzubillah

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Sewaktu Mustafa Kemal Ataturk meninggal dunia, tidak seorang pun yang memandikan, mengafani dan menyolatkan mayatnya. Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengkafankan dan menyembahyangkannya.

    Di saat kematiannya, Allah telah mendatangkan beberapa penyakit kepadanya, sehingga merasakan siksaan yang demikian dahsyat, di antaranya adalah:
    Didatangkan penyakit kulit sampai ke kaki di mana ia merasa gatal-gatal seluruh tubuh.
    Sakit jantung.
    Penyakit darah tinggi.
    Panas sepanjang waktu, tidak pernah merasa dingin sehingga terpaksa diarahkan ke pemadam kebakaran untuk menyiram rumahnya 24 jam.
    Mustafa Kamal Atatürk - Kematianya amat menyeksakan
    Mustafa Kamal Atatürk - kematianya sangat menyiksa
    Pembantu-pembantunya juga diarahkan untuk meletakkan potongan-potongan es di dalam selimut untuk mendinginkan tubuhnya. Maha Suci Allah, berbagai upaya itu tak dapat membuat rasa panas hilang. Karena tidak tahan dengan panas yang ditanggung, ia menjerit sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu.

    Karena tidak tahan mendengar jeritan, mereka yang bertanggung jawab telah mengirimnya ke tengah lautan dan ditempatkan dalam perahu dengan harapan ia akan merasa sejuk. Menurut banyak sumber, ia dibawa ke tengah lautan ini karena ia merasa ketakutan ketika berada di istananya. Panasnya tak juga hilang! Pada 26 september 1938, ia pingsan selama 48 jam karena terlalu panas dan sadar setelah itu tetapi hilang ingatan.
    EtnaGrafi - Muzium tempat persemadian Mustafa Kamal Atatürk
    EtnaGrafi - Museum tempat persemadian Mustafa Kamal Atatürk
    Pada 9 November 1938, Kemal pingsan lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. Sewaktu dia meninggal, tidak seorang pun yang memandikan, mengkafani dan menyolatkan mayatnya. Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengkafani dan menyolatkannya.

    Menurut banyak sumber, ketika dibawa ke pemakaman, mayatnya tidak mau masuk ke liang lahat. Disebabkan putus asa, akhirnya orang-orang yang menguburkan mayatnya mengawetkan mayat Ataturk sekali lagi dan dimasukkan ke museum yang diberi nama EtnaGrafi di Ankara selama 15 tahun atau sampai tahun 1953. Tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.

    BalasHapus

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...