8 Desember 2013

BERKELANA DI ANKARA YANG HISTORIKAL



Pagi itu, hari Minggu suhu udara sudah mencapai 10 dercel, Biasa di awal bulan Desember berbarengan dengan awal musim dingin hal itu biasa. Tapi langit cerah dan laporan cuaca hari ini diperkirakan tidak turun salju. Waktu yang tepat untuk jalan-jalan melepas penat dan mencari hal baru. Sudah lama saya ingin mengelilingi Ankara, ibu kota Turki. Namun aktifitas padat menyita waktu saya hingga malam hari.
Dari penginapan, saya jalan ke Stasiun subway terdekat. Macunkoy, Yenimahalle istasionu untuk menuju pusat kota Ankara. Sekitar setengah jam dengan subway, saya sampai di stasiun pusat Ankara, Kizilay istasionu. Kalo mau ada yang tahu harga tiket kereta di Ankara adalah 1,75 TL atau sekitar 8000 IDR untuk sekali jalan, dan kita bisa membeli tiket paket perjalanan 3, 5, 10 atau 15 kali perjalanan. Jadi tidak perlu sering-sering beli tiket. Tiket kereta disini juga bisa dipakai untuk bis yah macam tiket transportasi umumlah. Jadi apapun kendaraanya, tiketnya tetep satu jenis.

Stasiun kereta bawah ini lokasinya tepat di bawah pusat kota Ankara. Di stasiun ini pula terdapat pusat perbelanjaan yang teramat luas, yah mirip Tanah Abang. Satu hal menarik di tempat ini, semua barangnya bisa ditawar dengan harga yang sangat murah, jadi gak perlu takut untuk menawar setengah harga. Saya sebenarnya butuh membeli sepatu sebagai pengganti sepatu yang saya bawa dari tanah air, nampaknya tidak sesuai untuk berjalan di atas salju. Buktinya baru beberapa kali saya pakai menembus jalan bersalju, sudah hampir jebol… he4… Saya putuskan melihat-lihat toko sepatu disini, harga cukup bervariasi antara 40 TL (Turkish Lira) sampai 100 TL (200-500 IDR lah). Tak hanya sepatu, mulai baju, sandal bahkan makanan khas Turki yaitu Baklava bisa kita temukan di sini. Kalo mau cari kaos kaki obral juga banyak ditemukan disini, pokoknya serba miring dah….he4. Setelah cukup melihat-lihat saya lanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya.

Destinasi saya berikutnya adalah masjid bersejarah yang terkenal di Ankara. Yaitu masjid Haci Bayram (Haji Bairam). Terletak di daerah Ulus,  Ankara sebelah kuil Augustus. Masjid ini dibangun pada tahun 831 H ( 1427-1428 ). Dan mengalami beberapa kali renovasi. Masjid ini memiliki struktur persegi memanjang dan bagian di utara dan barat. Di lingkungan ini terdapat pula kompleks makam ulama terkenal di Turki yaitu Haji Bayram. Dia adalah pendiri dari sekte Bayrami , seorang penyair sufi dan komposer dari lagu-lagu pujian. Beliau adalah ulama yang mengajar di sekolah teologi yang disebut Karamedrese di Ankara , yang dibangun oleh seorang wanita philantrophic yang bernama Meklike Hatun .

Ketika saya berkunjung ke sini, tempat ini baru dalam tahap perbaikan. Satu hal yang berkesan di masjid Turki, selalu saja terdapat tempat duduk di setiap kran atau aliran air wudhu, jadi ketika wudhu terasa santai dan kita benar-benar menikmati wudhu sebagai ibadah. Nampaknya sistem ini perlu di adaptasi masjid – masjid di Nusantara.
Karena merupakan destinasi wisata, tempat ini juga terdapat tempat jual beli suvenir dan barang kebutuhan beribadah. Yang spesialnya lagi, banyak barang yang dijual di sini adalah made in Indonesia, wow merinding men. Jauh-jauh ke Turki ternyata barang Indonesia yang dijual. He4. Kebanyakan adalah barang-barang kerajinan tangan. Misal kaligrafi, tempat Qur’an yang berukiran kayu, serta hiasan dinding dari kulit. Bangga juga sih…he4. Barang yang khas saya temukan disini adalah peci Turki yang kecil dan tipis, saya beli sebuah dengan harga 1,5 TL atau sekitar 7500 IDR, biar merasakan atmosfer sholat di sini.
Setelah puas berjalan-jalan di sekeliling masjid, saya jadi laper. Saya beli roti dipinggir jalan yang masih hangat. Harga nya men fantastis… 1 TL dapet tiga, ha4… jadi para Backpacker mania yang bawa uang pas-pasan tidak perlu takut kelaperan di sini. Murah meriah dan yang jelas halal dan mengenyangkan.
Adzan dhuhur telah berkumandang, setalah santap siang saya lanjutkan sholat jamaah di Sini. Yang perlu rekan-rekan BP sekalian ketahui, madzab utama di Turki adalah Hanafi yang berbeda dengan Mazab Syafii yang merupakan madzab utama di Indonesia. Gerakan sholat secara umum sama, hanya ada beberapa perbedaan. Misalkan dalam masalah iktidal mereka tidak mengangkat tangan dan juga tidak mengenal duduk Tasyahud akhir. Satu lagi, ketika sholat jamaah yang bacaanya jahr (shubuh, Magrib dan Isya’) makmum menjawab “amin” ketika imam membaca Al Fatihah dilakukan dengan syir atau pelan. Jadi jangan lupa, ketika sholat jamaah di sini, jangan kenceng2 baca aminya supaya tidak malu…he4.
Setelah sholat selesai, saya lanjutkan perjalanan ke tempat berikutnya. Monumen Attaturk Ankara. Monumen ini terletak tepat di Tengah kota Ankara. Bisa juga dikatakan menjadi salah satu simbol kota ini. Para BP mania tahulah siapa Attaturk, he4… nanti saya bahas di halaman lain saat berkunjung ke makamnya deh… sabar yah…

Karena letaknya yang berada di tengan kota dan area perbelanjaan, maka tempat ini sangat ramai di kunjungi untuk sekedar bercengkerama atau beristirahat. Jangan bayangkan Ankara macet kaya Jakarta deh… di sini begitu bersih dan lengang dari kendaraan. Jadi kita akan betah berlama-lama untuk jalan kaki. Setalah foto-foto saya lanjutkan ke tempat terkenal lain yaitu Altin Park….
Altin Park atau Taman Emas adalah simbol lain di kota Ankara. Berjalan kira-kira 30 menit dari tugu Attaturk tadi kita akan menemui sebuah taman yang cukup luas. Konsep taman ditengah kota yang humanis karena disini disediakan banyak bangku, tempat barbekyu dan juga arena bermain untuk anak-anak. Sayang sekali saya datang ke Tempat ini di awal musim dingin, jadi mustahil mendapat view keindahan taman dan pepohonan yang ada di taman ini. Hanya ada tanaman musim dingin macam tulip dan rerumputan yang kelihatan masih hijau, yang lain meranggas dan menggugurkan daunnya. Seperti kebanyakan taman, banyak muda-mudi yang menggunakannya untuk “mojok”, haduh hal ini tak di Turki tak di Indonesia sama ternyata … (sambil tepuk jidat).

Turki memang bukan negara muslim, negara ini sejak runtuhnya Turki Utsmani memang lebih terkenal dengan ke – sekulerannya. Budaya barat dengan deras mempengaruhi kehidupan warga Turki. Gaya hidup Eropa telah menjalar dalam setiap sendi kehidupan, mulai dari berpakaian sampai pergaulan sudah mirip dengan barat deh pokoknya. Jadi kalau ke Ankara tak perlu kaget kalo ada perempuan – laki ciuman di tempat umum.. hadeh…
Yang menarik lagi, judi men… di setiap sudut kota ini kita bisa menemukan penjual lotere dan agen judi bola. Bisa dikatakan judi bebas…, weleh-weleh. Memang Indonesia bakal menjadi tempat bangkitnya Islam kayaknya memang bener. Walaupun masih karut marut mengenai penegakan hukum, aku tetep bangga karena negara kita melarang Judi… Merdeka lah pokoknya…he4
Setelah duduk, jalan, lalu duduk lagi dan jalan lagi… saya putuskan jalan pulang. Dengan metro subway di Stasiun Kizilay. Karena sudah jam 2 siang waktunya sholat ‘Ashar. Sebelum naik kereta saya sholat dulu di Masjid Stasiun. Kecil tapi bersih dan rapih, ini yang menyebabkan aku betah men… rapi, bersih dan teratur…
Cukup jalanya untuk hari ini, semakin sore semakin dingin, saya segara kembali ke penginapan untuk melanjutkan program harian esok hari...