Cinta, tampak tak asing dalam
telinga ketika mendengarnya. Kata ini begitu familiyar khususnya di kalangan
muda. Tak terhitung berapa lagu dan karya musik yang terinspirasi dari cinta. Bahkan
jutaan film, drama, novel dan karya seni lain terinspirasi dari kata yang
sungguh ajaib “CINTA”.
Ditelisik secara bahasa, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ikatan emosi yang menghasilkan
kasih sayang sesama manusia. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah
aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Sedang definisi Cinta secara
kimia (maklum penulis dari kimia, he4) adalah sebuah reaksi di otak yang
menimbulkan perasaan melayang di awan. Jadi cinta memang betul-betul dapat
diterjemahkan secara ilmiah. Proses reaksi kimia di otak ini begitu rumit,
sehingga begitu menarik karena berefek pada organ lain di tubuh termasuk
mata, lambung, mulut dan masih banyak lagi. Salah satu zat yang paling menonjol
dan terlibat dalam reaksi kimia “cinta” ini DOPAMIN. Ketika kita sedang jatuh
cinta dopamine akan diproduksi. Walaupun jumlahnya kecil diproduksi, namun
perasaan melayang seperti di awan akan kita rasakan.
Buktinya, ketika malam tiba saya
ups… (kita maksudnya) akan susah tidur mikirin sang jantung hati. Wajahnya akan
selalu nampak di depan mata meskipun kita sudah berusaha membuangnya. Kamu ngga
bisa tidur nyenyak. Si dia yang terakhir ada di pikiran kamu sebelum pergi
tidur, dia lagi yang langsung kepikiran begitu kamu membuka matamu di pagi hari
“you know you are the only one..”. Dopamin memang punya sedikit efek
halusinogen layaknya “candu dan ganja” dimana kita akan melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak ada didepan kita. Maka tak ayal seseorang yang lagi jatuh
cinta akan sering melamun, mungkin sedikit “crazy” tandanya jelas, suka senyum
sendiri bahkan bertingkah gak jelas kesana kemari. Maka gila gara-gara cinta
tak akan mampu dielakan ketika kita lagi jatuh cinta.
Efek lain dari produksi dopamine ini
berakibat menurunnya selera makan,
bahkan lupa makan… J,
inilah yang menyebabkan kita merasa kenyang meskipun belum makan. Makanan
kesukaan kita akan terasa hambar, meskipun makanan itu enak. Saking hebatnya
zat ini, kita akan lebih semangat bahkan bisa membuat kita makin cakep… (kalo
cakep mah relatip atuh… :-p), lebih anehnya lagi tiba-tiba kita akan menjadi pujangga pencipta puisi indah atau pencipta senandung cinta abadi.
Yah begitulah cinta, beruntunglah
orang yang sedang jatuh cinta, seperti puisi karya Jalaludin El Rumi “Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain
untuk mengasihi. Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara
kaki para pecinta. Hanya para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan
akhirat. Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit
tertinggi. Bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...