22 April 2014

Jatuh Cinta Membuat Kenyang?

Cinta, tampak tak asing dalam telinga ketika mendengarnya. Kata ini begitu familiyar khususnya di kalangan muda. Tak terhitung berapa lagu dan karya musik yang terinspirasi dari cinta. Bahkan jutaan film, drama, novel dan karya seni lain terinspirasi dari kata yang sungguh ajaib “CINTA”.
Ditelisik secara bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ikatan emosi yang menghasilkan kasih sayang sesama manusia. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.



Sedang definisi Cinta secara kimia (maklum penulis dari kimia, he4) adalah sebuah reaksi di otak yang menimbulkan perasaan melayang di awan. Jadi cinta memang betul-betul dapat diterjemahkan secara ilmiah. Proses reaksi kimia di otak ini begitu rumit, sehingga begitu menarik karena berefek pada organ lain di tubuh termasuk mata, lambung, mulut dan masih banyak lagi. Salah satu zat yang paling menonjol dan terlibat dalam reaksi kimia “cinta” ini DOPAMIN. Ketika kita sedang jatuh cinta dopamine akan diproduksi. Walaupun jumlahnya kecil diproduksi, namun perasaan melayang seperti di awan akan kita rasakan.
Buktinya, ketika malam tiba saya ups… (kita maksudnya) akan susah tidur mikirin sang jantung hati. Wajahnya akan selalu nampak di depan mata meskipun kita sudah berusaha membuangnya. Kamu ngga bisa tidur nyenyak. Si dia yang terakhir ada di pikiran kamu sebelum pergi tidur, dia lagi yang langsung kepikiran begitu kamu membuka matamu di pagi hari “you know you are the only one..”. Dopamin memang punya sedikit efek halusinogen layaknya “candu dan ganja” dimana kita akan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada didepan kita. Maka tak ayal seseorang yang lagi jatuh cinta akan sering melamun, mungkin sedikit “crazy” tandanya jelas, suka senyum sendiri bahkan bertingkah gak jelas kesana kemari. Maka gila gara-gara cinta tak akan mampu dielakan ketika kita lagi jatuh cinta.
Efek lain dari produksi dopamine ini  berakibat menurunnya selera makan, bahkan lupa makan… J, inilah yang menyebabkan kita merasa kenyang meskipun belum makan. Makanan kesukaan kita akan terasa hambar, meskipun makanan itu enak. Saking hebatnya zat ini, kita akan lebih semangat bahkan bisa membuat kita makin cakep… (kalo cakep mah relatip atuh… :-p), lebih anehnya lagi tiba-tiba kita akan menjadi pujangga pencipta puisi indah atau pencipta senandung cinta abadi.
Yah begitulah cinta, beruntunglah orang yang sedang jatuh cinta, seperti puisi karya Jalaludin El Rumi “Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk mengasihi. Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki para pecinta. Hanya para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan akhirat. Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi. Bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...