27 Januari 2014

BERPETUALANG KE LAMPUNG



Siapa yang tak kenal Lampung? Provinsi yang termahsyur karena Gajahnya ini, hanya berjarak 40 menit dari Jakarta dengan pesawat terbang.
Perjalanan saya ke Lampung dimulai dari Bandar Udara Soekarno Hatta sekitar pukul 07.30 pagi dengan menggunakan Sriwijaya Air. Tiket pesawat cukup terjangkau, 300 ribu untuk kelas ekonomi. Jadi buat para BP sekalian tak perlu takut dengan budget terbatas. Tapi kalo mau irit lagi, sebaiknya lewat darat saja, namun memakan waktu hingga 10 jam.

Tepat pukul 8.30 pesawat mendarat di Bandara Raden Inten II Bandar Lampung, bandara kecil namun cukup padat. Berbeda dengan bandara lain, masuk ke terminal kedatangan kita akan diserbu oleh porter, bahkan saya ga kebagian troli untuk mengangkut bagasi… keterlaluan… sayang sekali ya, melanggar peraturan begini demi mendapatkan uang. Bagaimana citra kita di dunia internasional jika pelayanan bandara masih kacau balau.
Setelah lepas dari kerumuman poter, saya mencari travel untuk perjalanan keliling kota selama 2 hari. Saya berencana berkeliling Bandar Lampung untuk hari pertama dan ke Pring Sewu untuk hari kedua. Saya mendapatkan sebuah travel untuk perjalanan pp bandara serta 2 hari berkeliling dengan harga cukup murah, 400 ribu saja, cukup murah mengingat jarangnya transportasi di kedua wilayah ini. Setelah deal dengan harga, saya segera menuju ke hotel.
Saya dinatar ke sebuah hotel di tengah kota Bandar Lampung untuk bermalam. Tarif cukup bervariasi mulai dari dari 80 ribu permalam tersedia di sini. Saya ambil paket termurah yaitu 80 ribu permalam, dimana kamar standar tanpa AC. Kebetulan saya pas datang ke Bandar Lampung adalah saat musim hujan, jadi cuaca sejuk meskipun tanpa AC… (alesan, he4).
Setelah check in dan istirahat selama 2 jam, saya putuskan jalan-jalan di sekitar kota Bandar Lampung. Masjid Raya Bandar Lampung menjadi sasaran pertama saya. Masjid yang lebih terkena;l dengan nama Masjid Al Furqon merupakan masjid terbesar di Bandar Lampung yang terletak di Jl.Diponegoro atau tepatnya di persimpangan antara Jl.Dr. Susilo dan Jl.Diponegoro dekat perkantoran Pemda Kota Bandar Lampung. Masjid ini terdiri dari lantai 2. Lantai pertama digunakan untuk pertemuan-pertemuan dan acara resepsi pernikahan. Anehnya juga, di depan masjid ini banyak remaja “berduaan”, jauh dari nuansa Islami. Ironis memang…
Selapas dari Masjid Al Furqon, saya lanjutkan perjalanan kepusat perbelanjaan di Kota Bandar Lampung. Saya mencari batik khas Bandar Lampung bermotif Singer atau mahkota rajo yang katanya hanya ada di Lampung. Selain itu, saya juga mau cari makan, udah laper soalnya…
Saya mencoba mencari masakan khas Lampung. Mencari kesana kemari saya kecewa, ternyata saya tidak mendapat apa yang saya inginkan. Makanan di Bandar Lampung sama dengan masakan di Jawa pada umumnya seperti soto atau gulai, dan jangan heran pula kalo di Lampung anda mendapatkan orang-orang berkomunikasi dengan bahasa Jawa. Karena sebagaian besar penduduk Lampung merupakan Etnis Jawa yang ikut dalam program transmigrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah di masa Orde Baru. Habis makan dan belanja, saya lanjutkan kembali ke hotel.
Hari ke dua, saya menuju ke Pring Sewu. Sebuah kabupaten di Barat Bandar Lampung. Sebenarnya perjalanan ini tidak murni jalan-jalan, jalan-jalan sambil kerja maksudnya. Ke Pring Sewu di tempuh dalam waktu 2 jam dari Bandar Lampung menggunakan Travel. Yang menarik, daerah Pring Sewu ini seperti kloning wilayah di Jawa. Ada daerah Sukoharjo, Karanganyar sampai Klaten ada di kabupaten ini. Selidik punya selidik, ternyata isinya emang orang Jawa semua, terbesar Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahasa pengantar sehari-hari juga Bahasa Jawa. Serasa di rumah memang…he4
Tidak banyak yang saya lakukan di Pring Sewu, setelah selesai kegiatan saya lanjutkan kembali ke Bandar Lampung, berhubung sekarang musim durian. Berburu durian Lampung menjadi agenda wajib ketika berkunjung ke sini di akhir atau awal tahun. Dari informasi sopir travel, sebuah durian di dapatkan hanya dengan 10 ribu rupiah saja. Murah bukan?  Setelah keliling pasar Bandar Lampung, saya bawa 2 buah durian untuk saya nikmati di Hotel.
Di malam terakhir, karena kondisi hujan saya putuskan untuk cari oleh-oleh dan makan di sekitar hotel. Di pagi harinya sekitar pukul 08.00 saya langsung menuju bandara untuk kembali ke Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...