Saat
matahari mulai tinggi menyingsing di ufuk timur, petualangan saya lanjutkan
menuju salah satu peninggalan yang juga fenomenal di kompleks Ankor Wat. Terus
terang saya belum pernah tahu dimana lokasi-nya, meskipun saya sudah bilang “katakan peta…katakan
peta…” ala-ala Dora The Explorer, namun tetap saja saya tak mendapat petunjuk
menuju lokasi ini.
Ankor
Thom sebenarnya tidak masuk dalam rencana kunjungan saya, namun mendengar
legenda tentang bangunan ini dari beberapa kawan backpacker, akhirnya saya
putuskan untuk berkunjung ke lokasi ini. Katanya lokasinya ga jauh dari
Kompleks utama candi Ankor Wat sebagai spot sunrise yang pagi ini saya
kunjungi.
Berdasar
petunjuk singkat, sepeda saya kayuh perlahan sambil menikmati pemandangan
dikanan kiri jalan yang kebetulan berupa danau dan hutan hujan yang masih asri,
yang memang sengaja oleh pemerintah Kamboja dibiarkan menjadi taman nasional.
Setengah
jam mengayuh sepeda, akhirnya saya memasuki gerbang Ankor Thom. Jajaran patung
raksasa dari prajurit Ankor menyambut setiap pengunjung yang masuk. Ternyata
ini masih pintu gerbang depan, kompleks Ankor Thom masih jauh dari mata…
busyet… emang bener, kompleks candi ini menjadi yang terluas di Dunia…he4
Patung-patung
ini merupakan patung yang diambil dari reruntuhan candi yang ada di sekitaran
kompleks Ankor. Berdasarkan sumber berita yang saya baca, kompleks Ankor Thom
yang dalam bahasa Khmer berarti “kota besar”, dahulunya merupakan ibu kota
kerajaan Khmer Kuno yang didirikan oleh Raja Jayawarman VII yang luasnya
mencakup 9 km2. Dalam kompleks ini terdapat banyak reruntuhan dan
arca besar serta dua candi di pusat kota yaitu Candi Bayon dan Lokeswara. Selain
candi tersebut terdapat pula alun-alun dan taman yang luas di utara candi
Bayon. Di kompleks ini ditemukan pula sebuah prasasti yang menggambarkan
kecantikan kota ini dimasa kejayaanya. Diibaratkan raja Jayawarman merupakan
pengantin pria dan kota ini adalah mempelai wanitanya. Hem, raja yang galau
kesepian mungkin ditengah indahnya kota. He4, becanda.
Ketika
masuk dari pintu gerbang, kita akan disambut sebuah candi yang cantik namun
misterius. Iyah, candi Bayon yang dibangun oleh Raja Jayawarman VII memancarkan
keeolokan tersendiri dan berbeda dengan candi di kompleks lain. Bangunan
tersebut menjadi pusat perhatian ketika saya berkunjung di kompleks Ankor Thom,
Candi inilah yang dijadikan lokasi syuting film Thom Raider yang dibintangi
Angelina Jolie, tentu tahulah kalian anak-anak 90an. He4.
Candi
ini bagi saya menyimpan misteri tersendiri, unik karena memiliki struktur
dinding berupa wajah-wajah abstrak, tak jelas pria ataukan wanita. Banyak versi
yang menjelaskan tentang siapa gerangan pemilik wajah tersebut? Mungkin wajah
sang Raja, bisa juga Bodhisatwa Alokiteswara atau bahkan kekasih raja yang
hilang? Ah sudahlah, siapapun itu pastinya berkesan bagi yang raja karena
wajahnya diabadikan dengan candi di pusat kota.
Tepat
di depan candi Bayon, terdapat salah satu spot yang cakep juga. Saya sih ga
begitu ngeh ini bangunan apa, tapi berdasarkan anilisis saya, ini merupakan
taman air. Bukankah konsep istana yang dilengkapi dengan taman sebagai tempat
bersantai Raja adalah lazim di sebuah kerajaan, taman yang indah dihiasi bunga
dan tanaman hias indah nan memanjakan mata. Kolam-kolam luas berada di kanan
kiri taman da nada jalan ditengah danau yang mengubungkan taman dengan
alun-alun kota yang airnya masih mengalir hingga sekarang. Inilah salah satu
kegamukan saya dengan arsitek masa lampau dari kompleks-kompleks di Ankor Thom
ini, bagaimana tata kelola air begitu rapih, dan terdistribusi dengan baik ke
segala penjuru kota, sebuah tekhnologi begitu maju dimasa itu yang mampu
menyokong sebuah peradaban di tepi sungai Siem Reap.
Tak
terasa sore telah menjelang dan waktunya saya kembali ke kota. Masih ada satu
agenda satu lagi yaitu membeli souvenir buat oleh-oleh dari Siem Reap. Setelah
puas dengan pemandangan dan jeprat-jepret di kompleks Angkor Thom, lalu saya
kayuh sepeda dan kembali pulang. Malam mini, saya akan meneruskan perjalanan ke
Bangkok meninggalkan Ankor Wat yang legendaris. Sebuah kebanggan tentu saja
bisa mengunjungi tempat ini. Sebuah pengalaman yang asik sekaligus unik,
bagaimana kesamaan budaya mereka dengan nenek moyang kita yang juga memiliki
peninggalan berupa candi-candi, betapa religiusnya mereka terhadap
kepercayaanya, dan satu lagi sentuhan seni menghiasai setiap sudut dan denyut
nadi kehidupan mereka. Sebuah harta karun yang diwariskan kepada generasi
penerus yang saat ini menjadi warisan dunia. Sebuah harta yang layak di jaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...