10 Mei 2016

Tersesat di Ankor Thom, Ibu Kota Kejayaan Khmer

Saat matahari mulai tinggi menyingsing di ufuk timur, petualangan saya lanjutkan menuju salah satu peninggalan yang juga fenomenal di kompleks Ankor Wat. Terus terang saya belum pernah tahu dimana lokasi-nya, meskipun  saya sudah bilang “katakan peta…katakan peta…” ala-ala Dora The Explorer, namun tetap saja saya tak mendapat petunjuk menuju lokasi ini.


Ankor Thom sebenarnya tidak masuk dalam rencana kunjungan saya, namun mendengar legenda tentang bangunan ini dari beberapa kawan backpacker, akhirnya saya putuskan untuk berkunjung ke lokasi ini. Katanya lokasinya ga jauh dari Kompleks utama candi Ankor Wat sebagai spot sunrise yang pagi ini saya kunjungi.


Berdasar petunjuk singkat, sepeda saya kayuh perlahan sambil menikmati pemandangan dikanan kiri jalan yang kebetulan berupa danau dan hutan hujan yang masih asri, yang memang sengaja oleh pemerintah Kamboja dibiarkan menjadi taman nasional.
Setengah jam mengayuh sepeda, akhirnya saya memasuki gerbang Ankor Thom. Jajaran patung raksasa dari prajurit Ankor menyambut setiap pengunjung yang masuk. Ternyata ini masih pintu gerbang depan, kompleks Ankor Thom masih jauh dari mata… busyet… emang bener, kompleks candi ini menjadi yang terluas di Dunia…he4


Patung-patung ini merupakan patung yang diambil dari reruntuhan candi yang ada di sekitaran kompleks Ankor. Berdasarkan sumber berita yang saya baca, kompleks Ankor Thom yang dalam bahasa Khmer berarti “kota besar”, dahulunya merupakan ibu kota kerajaan Khmer Kuno yang didirikan oleh Raja Jayawarman VII yang luasnya mencakup 9 km2. Dalam kompleks ini terdapat banyak reruntuhan dan arca besar serta dua candi di pusat kota yaitu Candi Bayon dan Lokeswara. Selain candi tersebut terdapat pula alun-alun dan taman yang luas di utara candi Bayon. Di kompleks ini ditemukan pula sebuah prasasti yang menggambarkan kecantikan kota ini dimasa kejayaanya. Diibaratkan raja Jayawarman merupakan pengantin pria dan kota ini adalah mempelai wanitanya. Hem, raja yang galau kesepian mungkin ditengah indahnya kota. He4, becanda.


Ketika masuk dari pintu gerbang, kita akan disambut sebuah candi yang cantik namun misterius. Iyah, candi Bayon yang dibangun oleh Raja Jayawarman VII memancarkan keeolokan tersendiri dan berbeda dengan candi di kompleks lain. Bangunan tersebut menjadi pusat perhatian ketika saya berkunjung di kompleks Ankor Thom, Candi inilah yang dijadikan lokasi syuting film Thom Raider yang dibintangi Angelina Jolie, tentu tahulah kalian anak-anak 90an. He4.


Candi ini bagi saya menyimpan misteri tersendiri, unik karena memiliki struktur dinding berupa wajah-wajah abstrak, tak jelas pria ataukan wanita. Banyak versi yang menjelaskan tentang siapa gerangan pemilik wajah tersebut? Mungkin wajah sang Raja, bisa juga Bodhisatwa Alokiteswara atau bahkan kekasih raja yang hilang? Ah sudahlah, siapapun itu pastinya berkesan bagi yang raja karena wajahnya diabadikan dengan candi di pusat kota.


Tepat di depan candi Bayon, terdapat salah satu spot yang cakep juga. Saya sih ga begitu ngeh ini bangunan apa, tapi berdasarkan anilisis saya, ini merupakan taman air. Bukankah konsep istana yang dilengkapi dengan taman sebagai tempat bersantai Raja adalah lazim di sebuah kerajaan, taman yang indah dihiasi bunga dan tanaman hias indah nan memanjakan mata. Kolam-kolam luas berada di kanan kiri taman da nada jalan ditengah danau yang mengubungkan taman dengan alun-alun kota yang airnya masih mengalir hingga sekarang. Inilah salah satu kegamukan saya dengan arsitek masa lampau dari kompleks-kompleks di Ankor Thom ini, bagaimana tata kelola air begitu rapih, dan terdistribusi dengan baik ke segala penjuru kota, sebuah tekhnologi begitu maju dimasa itu yang mampu menyokong sebuah peradaban di tepi sungai Siem Reap.





Tak terasa sore telah menjelang dan waktunya saya kembali ke kota. Masih ada satu agenda satu lagi yaitu membeli souvenir buat oleh-oleh dari Siem Reap. Setelah puas dengan pemandangan dan jeprat-jepret di kompleks Angkor Thom, lalu saya kayuh sepeda dan kembali pulang. Malam mini, saya akan meneruskan perjalanan ke Bangkok meninggalkan Ankor Wat yang legendaris. Sebuah kebanggan tentu saja bisa mengunjungi tempat ini. Sebuah pengalaman yang asik sekaligus unik, bagaimana kesamaan budaya mereka dengan nenek moyang kita yang juga memiliki peninggalan berupa candi-candi, betapa religiusnya mereka terhadap kepercayaanya, dan satu lagi sentuhan seni menghiasai setiap sudut dan denyut nadi kehidupan mereka. Sebuah harta karun yang diwariskan kepada generasi penerus yang saat ini menjadi warisan dunia. Sebuah harta yang layak di jaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...