30 Juni 2011

Global Warming Alat Propaganda AS? Betulkah?

Amerika sebagai bangsa "REKAYASA" dan pembohong nampaknya kembali terkuak, setelah penipuan astronot NASA Niel Amstrong sebagai manusia pertama yang mendarat di bulan ketahuan ternyata sebuah kebohongan besar, lalu setalah motif perang Irak dan Afganistan dengan isu "TERORIS" yang ternyata mengincar minyak dan Uranium kini muncul fakta baru rekayasa oleh NASA yang memalsukan data Temperatur bumi untuk memaksakan keadaan ekstrim Global Warming, tentu sebagai alat propaganda AS.
Pemanasan Global dan perubahan iklim menjadi isu yang menghantui banyak negara. Hal ini terkait dengan isu naiknya permukaan air laut dan ancaman tenggelamnya kota-kota pesisir di seluruh dunia. Sayangnya isu ini bukan lagi sebatas persoalan ekologi karena diyakini tak lepas dari kesalahan penelitian, politisasi dan pemalsuan data.
Pada tahun 2008 lalu para ahli iklim bekerja sama dengan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah menemukan data yang membuat seolah-olah pemanasan global semakin cepat. Menurut mereka, itulah yang membuat masyarakat percaya pada asumsi bahwa perubahan iklim disebabkan karena ulah manusia.
Goddard Institute for Space Studies (GISS), lembaga milik NASA, yang dipimpin oleh Dr. James Hansen (Orang Dekat AL Gore), saat itu mengumumkan bahwa Oktober 2008 adalah oktober terpanas dalam sejarah. "ini mengejutkan. Seluruh dunia mengumumkan adanya salju dan temperatur yang tidak biasa, dari Amerika ke China dan dari Alpen ke Selandia Baru," katanya seperti dilaporkan Telegraph dan dikutip Prisonplenet.com. Kantor berita China melaporkan bahwa tibet mengalami badai salju terburuk.
Saat itu seluruh dunia memang mmengalami musim dingin hebat. Di AS, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menempatkan bulan tersebut dalam rangking ke 70 Oktober paling hangat dalam 114 tahun. Hal ini menjelaskan data dari NASA untuk mendukung kalim pemanasan global selalu menyertakan data temperatur bulan sebelumnya. NASA menggunakan catatan temperatur dari September yang lebih panas dan dianggap bisa mewakili temperatur Oktober.
Saat NASA dihadapkan dengan keanehan ini, mereka mencoba mengompensasikannya dengan temperatur yang lebih rendah di Rusia. Mereka mengklaim telah menemukan titik panas baru di Arktik, meski pun citra satelit sat itu jelas-jelas menunjukan bahwa es Arktik meluas hingga 30%. Angka yang ditunjukan oleh lembaga Dr. Hansen adalah salah satu rangkaian data primer yang digunakan IPCC utnuk mendukung anggapan pemanasan global karena manusia. Mereka terus menyebarkan teori itu dan menunjukan temperatur yang lebih tinggi dari pada hasil pengukuran pihak lain.
Telegraph melaporkan pada tahun 2007 Dr. Hansen dipaksa untuk merevisi data tentang temperatur di AS untuk menunjukan dekade terpanas abad 20 bukan pada 1990-an seperti yang dia klaim, melainkan pada 1930-an. Dr. Rajendra Pachauri, pemimpin IPCC yang uga dekat dengan Hansen, juga mengejutkan dengan pernyataan di Australia bahwa temperatur gobal telah meningkat sangat cepat dari pada yang pernah terjadi pada dekade terakhir.
Gambar diambil dar :
(Atas : http://bayuprasetiyo226.files.wordpress.com/2009/11/30vy6v43.jpg?w=300&h=225)
(Bawah :http://images.visuteki.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SV1PBQoKCCgAADvQTuA1/e5a9979bd550a9000dbbf14bf95b1fa9.jpg?et=fndKrWTUuhU9xKmALMIMKg&nmid=0)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...