10 Desember 2010

Negeri Kolong Jembatan...

Dua berita yang amat menggemparkan terjadi dalam satu minggu belakangan. Pertama adalah berita TIMNAS sepakbola Indonesia yang berhasil mengalahkan tim Thailand 2-1 di piala AFF. Ini tentu adalah berita baik dan aku juga ikut seneng bro....
Berita kedua adalah berita yang amat mengenaskan sekaligus merobek rasa kemanusiaan, menjatuhkan harga diri dan perasaan manusia biasa macam saya boleh juga rasanya saya mengatakan BAGAI TERSAMBAR PETIR DI SIANG HARI. Bagaimana tidak, ratusan warga negara Indonesia ASLI terlunta di negara Saudi "BIADAB" Arabia. Mereka terlunta-lunta di kolong jembatan kandara Jeddah lebih dari 4 bulan. Umumnya mereka "melarikan diri" dari kegiatan perbudakan (NEO PERBUDAKAN = NEO KAPITALISME ; kata Ir. Soekarno ) yang kejam dari majikan Biadab di ARAB SAUDI. Bahkan ada yang mengaku mendapat pemerkosaan dan gaji selama berbulan-bulan yang tidak dibayar. Ini merupakan kasus yang teramat memalukan sekaligus merendahkan bangsa kita dimata dunia Internasional. Namun itu belum seberapa, bayangkan Menakertrans Muhaimin Iskandar yang datang ke KONJEN RI di Jeddah tak tau menau soal hal itu. Ini merupakan preseden buruk buat RI. Apasih kerja cak imin? bisa gak sih dia ngurus TKI? kalo gak bisa ya mundur donk, jangan terus berlindung diketiak KOALISI BUSUK.....
Bayangkan bagaimana Filiphina yang punya kasus sama, mereka begitu luar biasanya memperlakukan tenaga kerjanya diluar negeri. Ketika ada pekerjanya 1 orang saja yang meninggal diluar negeri, maka saat itu presiden atau salah menteri akan datang ke negera yang bersangkutan dan mengurus secepatnya. Bahkan ketika pulang, para tenaga kerjanya di berikan fasilitas khusus, bahkan yang saya dengan dari Metro TV sampai digelarkan karpet merah segala... ini bentuk penghormatan kepada pahlawan devisa negara. 
Berbeda 180 derajad dengan perlakuan TKI dinegara RI yang menjunjung asas PANCASILA. TKI dianggap sebagai komoditi, hanya dianggap barang dagangan. dan tidak ada perlindungan yang jelas. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, yang namanya terminal TKI berada disudut bandara. Mereka diperas ketika sampai ditana airnya oleh bangsanya sendiri, mereka dianggap bak sapi perah yang siapapun berhak memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang. Jika bangsa sendiri menganggap mereka budak, bagaimana bangsa lain mau menghargai mereka.
Ini PR besar pemerintah, jika sekali ini gagal memang Kabinet ini kayak SIBUYA, lamban, bodo dan ga tau diri. Tinggal tunggu adzab dari Alloh kalo begini caranya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...