Tiga
hari sudah waktu saya habiskan di Siem Reap dan total enam hari saya singgah di
Kamboja. Rencananya pagi ini saya menuju Poipet untuk menyeberang ke Thailand
dan menuju ke ibukota-nya, Bangkok.
Perjalanan
Siem Reap ke Poipet dari informasi yang saya dapat memakan waktu hingga 6 jam
perjalanan darat, jadi menggunakakan bus adalah pilihan paling jitu jika kita
punya budget yang mepet. Atau kalo budget anda berlebih bisa memilih pesawat yang
membutuhkan waktu sekitar 1 jam. 13 dolar harga normal untuk sleeper bus ke
Bangkok. Untuk jadwal saya memilih waktu paling akhir, yaitu pukul 2 dini hari,
yang pastinya akan mengirit anggaran nginep semalam. Satu lagi, kantor imigrasi
kedua negara buka mulai pukul 8 pagi, jadi berangkat dari Siem Reap siang,
bisa-bisa kita akan menginap semalam di emperan kantor imigraasi yang jauh dari
kata representative untuk tidur atau sekedar rebahan… he4
Tepat
jam 2 dini hari bus mulai melaju menuju Bangkok dari Siem Reap. Baru 15 menit
bus jalan, dari yang tadinya ramai dengan obrolan tiba-tiba seisi bus yang
berisi manusia bermacam ras ini pun terlelap tanpa ada suara. He4, maklum , pelancong yang rata-rata
backpacker ini pasti kelelahan, otomatis saya pun ikut tidur sudah berat
rasanya mata ini.
Jam
8-an pagi, bus mendarat di depan Kantor Imigrasi Poipet dan kita langsung
menuju ke dalam untuk cap-cap gituan. Turun dari bus, kita bakalan di tempelin
plester merah, katanya buat penjemputan setelah dari kantor imigrasi, so…
okelah. Setelah berada di dalam kantor, tepatnya emperan ternyata prosesnya ga
ribet kok, ga perlu pake foto 4x6 atau 3x4 yang sering dibicarakan backpacker
di forum-forum, walaupun kantornya ala kadarnya, tetapi sudah terdigitalisasi.
Cuma passport doang yang dicek di mari. Habis dari kantor imigrasi Poipet, kita
langsung menyeberang ke kota sebelah yang udah masuk wilayah Kerajaan Thailand.
Ga jauh kok kotanya, hanya sekitar 4 atau 5 km dari Poipet.
Saya
kira bus yang tadi mengantar kita bakalan nerusin perjalanan, eh busyet dah…
ternyata kita harus naik mobil bak terbuka (pick up) menuju ke Imigrasi
Aranyaprathet. Mereka (awak mobil) bilang ini hanya sementara, begitu kita
keluar dari imigrasi Thailand kendaraan bakalan diganti kok.
Setelah
masuk Thailand suasana bakalan 180 derajad dari Kamboja, keadaan jalan, gedung
pemerintahan dan fasilitas jauh lebih baik di sini. Proses imigrasi di
Aranyaprathet mengular karena antrian berjejal. Hanya 3 loket yang dibuka,
praktis ratusan pelintas batas harus rela ngantri panjang demi mengurus visa.
Tapi, inilah spesialnya kita warga Indonesia kita melaju lebih cepat karena tak
perlu mengurus Visa lagi, gratis-tis kok masuk Thailad. Kita hanya perlu
mengisi blangko tentang nama, alamat tujuan dan lain-lain yang sudah biasa kita
isi. Setalah mengisi blangko imigrasi dari cap passport, kita langsung dah
keluar kantor. Tapi busyet lagi… kita dipaksa lagi naik pick up menuju ke
terminal bus yang bakal mengantar kita ke Bangkok. Jadi dah nambah item…he4
15
menit kita jalan, akhirnya kita udah sampai di terminal Aranyaprathet, terminal
kecil yang ga ada busnya… kita diminta turun dan menunggu bus jemputan menuju
ke Bangkok, ga lama sih, setengah jam nunggu akhirnya mobil kita datang, iya
mobil bukan bus. Jadi menuju ke Bangkok akan diteruskan dengan mobil minibus
(van) kalo di Indonesia sangat familiar dengan merek “elf”. Yah gitu, wah kaco
ni, kita bakalan kesulitan “selonjor” atau meluruskan kaki, bisa juga
dipastikan bakalan desak-desakan karena selain penumpang kita pasti penuh
dengan barang bawaan.. . so… selamat berhimpit-himpit ria… :-p. Tapi asyik kok,
dengan keadaan seperti ini kita bakal ngerasa lebih puas dan berkesan, karena
ada sedikit “derita” yang harus kita rasakan… he4
Ya
udah, walaupun keadaan sangat menyiksa, tapi kalo hati kita tenang, kita tetep
bisa menikmati perjalanan. Nah saya sampai tertidur dan bangun ketika transit
di sebuah pom bensin di kota antah berantah, saya ga tau lokasi kita sekarang.
Kata pak sopir, transit sekitar setengah jam, waktu yang cukup lama, saya
keluar mau ngisi perut, dan Alhamdulillah, saya nemu SevenEleven, langsung deh
saya cari makanan, tapi walaupun di tempat familiyar begitu, cari barang halal
juga masih susah. Nah saya dapet beberapa barang halal nih, 1 botol air
mineral, roti tawar dan biskuit merek Malaysia, ya udah belanja habis 50 baht
atau 30 ribu, maklum dari pagi perut belum diisi. Nah satu lagi, karena muter
sana ke mari saya g nemu masjid, saya putuskan sholat di ujung emperan sevel
yang lumayan sepi. Yah darurat ga masalah. Jam 1 siang, perjalanan dilanjutkan
kembali menuju Bangkok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...