Dahulu… dahulu sekali hati ini pernah jatuh cinta. Jatuh
cinta akan identitas diri sebagai seorang patriot. Rela mengorbankan apapun
demi korsa, demi kebersamaan tim. Itulah hidupku dulu, cinta yang membakar
semangat.
Lebih lama hidup, cinta di hati ini berkembang. Mencinta
seorang bidadari dunia ciptaan Tuhan. Aku begitu kagum akan dirinya yang begitu
sabar. Aku sering kali menggodanya, mencoba mencari perhatian darinya, namun
luar biasa balasan yang kudapat. Sebuah mushaf dan tasbih dia berikan. Sebuah sinyal,
“hai ikhwan, perbaiki dirimu”, aku mau imam yang bisa membimbingku kelak. Itulah
sinyal yang ku tangkap, akhirnya aku menjaga jarak dari sang bidadari. Berniat memperbaiki
diri, demi hatinya yang suci.
Lama… lama sekali, aku perbaiki dan bersiap demi dirinya.
Aku sengaja jaga hatiku demi dirinya, iya ga masalah dihina sebagai jomblo…,
walaupun kadang hinaan itu begitu menyayat, tapi tak ku hiraukan demi sang
bidadari pujaan hati.
Ku cari… lama sekali ku cari, akhirnya kutemukan dirinya
disudut kota. Sebuah penantian yang panjang terbayar tunai. Tak sabar temui
wali, mengajaknya mengikat janji suci.
Tapi sakit… sakit sekali, dia telah kelain hati. Dia telah
menerima pinangan lain lelaki. Aku tau sifatnya itu samikna wa atokna umi abi. Ku
dengar dia dijodohkan, seorang alim dan sholeh. Seseorang yang seperti dia
inginkan dahulu, imam yang membimbingnya di kemudian hari.
Pedih… pedih sekali, serasa Allah menampar pipi. “siapa
kamu? Berharap kepada selainKu?”. Pelajaran yang begitu berharga, jangan
berharap kepada manusia. Kau hanya akan mendapat kepedihan hakiki.
Selepas itu, lama… lama sekali hatiku kosong. Berharap bertemu
bidadari yang lain, mengisi kekosongan hati.
Akhirnya dia yang kunanti untuk mengisi hati, Tuhan
hadirkan. Jawaban akan doaku setiap malam. Tapi hati terdalamnya pernah terisi,
pintunya telah terkunci. Aku hanya bisa tinggal diluar, hanya di serambi. Sang
pria itu telah dia berikan segalanya, bahkan yang menjadi hak ku kekasih
halalnya.
Sungguh sakit…sakit sekali, kembali Tuhan memberi pelajaran.
Cinta itu hanya sebuah kefanaan. Cinta sejati itu tidak ada. Karena cinta kepada
makhluk hanyalah kehampaan.
Cinta itu hanya omong kosong, hampa….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...