Dulu,
ketika pilot hendak mendaratkan pesawat terbang kami di Padang, saya tersentak
menyimak maklumat pramugari. Kita sebentar lagi, katanya, tiba di Bandara
Internasional Minangkabau.
“Lo,
Tabing silih nama jadi Minangkabau?”
“Ah,
Bapak saja yang tak baca Koran,” kata tetangga duduk saya. “Minangkabau itu bandara
yang menggantikan Tabiang.”
“Ya,
malas sekarang baca Koran, Uni. Tulisan di semua surat kabar pendek-pendek tapi
kendor. Sama saja dengan yang dulu. Panjang-panjang tapi kabur. Lebih baik
dapat berita dari televisi atau radio.”
Bandara
Internasional Minangkabau rancak, rapi, dan bersih. Atapnya segera menyiratkan
daerah tempat lahir pemimpin juga pemikir andal Haji Agus Salim, Tan Malaka,
Mohammad Hatta dan Sjahrir. Itu menyebut beberapa dari masa dulu.
Mahasiswa
Universitas Negeri Padang penjemput saya mengatakan selagi di bangun, di
mandala Sumatera Barat bandara itu dijuluki MIA. Ini singkatan Minangkabau
International Airport. Menjelang peresmiannya, rupanya ada yang mengingatkan,
MIA kadung jadi kode pelabuhan udara Miami di Amerika Serikat. Sekarang, kata
mahasiswa tadi, kami namai BIM : Bandara Internasional Minangkabau.
“Bagus,
bagus,” saya bilang.” Kode dunia membuat Padang menobatkan bandaranya dengan
singkatan yang berasal dan taat asas dengan bahasa Indonesia.”
Di
luar kawasan BIM hampir semua orang yang saya jumpai di Padang menyebut MIA
untuk pelabuhan udara yang dapat langsung memberangkatkan penumpang ke
Singapura, Penang, dan Kualalumpur itu. Barangkali ini keterlanjuran saja,
bukan lantaran kebiasaan kuminggris seperti yang kaprah pada segenap artis
pengusaha, pejabat, pegawai, karyawan, sampai anggota DPR di Jakarta.
“Lalu,
Tabing jadi apa?”
“Tabiang
itu punya Angkatan Udara.”
Saudara-saudara
di Sumatera Barat menyebutnya Tabiang,
bukan Tabing. Mengapa tidak ditulis
sebagai “Tabiang” saja kalau demikian membacanya?
“Itulah!
Payakumbuah kami sebut, tapi kami harus menulisnya Payakumbuh,”
Saya
jadi teringat pada Ayatrohaedi. Munsyi ini menulis bahwa ejaan yang sekarang
kita gunakan dan berdasarkan kesepakatan dengan Malaysia memasyarakatkan dengan
nama EYD, ejaan yang disempurnakan,
padahal semula yang dimaksudkan adalah ejaan
bahasa Indonesia yang disempurnakan. “Mungkin kerena ejaan itu juga
diberlakukan untuk system penulisan bahasa daerah apapun di Indonesia jika
menggunakan aksara Latin,” kata Ayatrohaedi.
Tabiang,
demikian Kamus Umum Bahasa
Minangkabau-Indonesia susunan H. Abdur Kadir Usman (Padang, 2002) berarti ‘tebing’,
tapi juga ‘pelabuhan udara di Padang’. Karena mau dipertahankan dalam bahasa
daerah setempat, bilangan yang berada di sekitar Padang ini mestinya, sesuai
dengan ketentuan EYD, ditulis sebagai “Tabiang” saja. Toh Kamus Bahasa Indonesia-Minangkabau keluaran Pusat Bahasa (Jakarta,
2001) dalam lema tebing menulis tabiang
sebagai padanannya.
Kalau
mau diindonesiakan, seperti halnya New Zealand menjadi Selandia Baru, ia harus
jadi Tebing. Begitu pula dengan Payakumbuh. Tulis saja Payakumbuah. Ajek dengan
EYD, bukan? Ganti penulisan menamai wilayah sah-sah saja. Makassar oleh Orde
Baru berubah jadi Ujungpandang, kembali lagi ke Makassar sekarang.
Balik
ke MIA dan BIM. Rupanya dari paling tidak 9.497 bandara yang sudah diberi kode
Internasional, menurut world-airport-codes.com, BIM sudah dipatenkan buat
bandara Bimini di Bahamas. Maka, Bandara Internasional Minagkabau harus mencari
kode lain. Pekerjaan ini mungkin makin sulit kalau kode itu harus dihubungkan
dengan nama Minangkabau sebab dari MIA sampai MIZ, demikian pula MKA sampai
dengan MKZ sudah dipatenkan. Bukankah Bandara Internasional Soekarno Hatta
diberi kode CGK, dari Cengkareng? Bukan BSH sebab kode ini untuk bandara
Brighton, Inggris. Akhirnya, kini kode PDG yang dipilih dari kata “Padang”.
Yang cukup tepat saya kira buat kode, karena cukup merepresentasikan bandara di
tanah Minangkabau ini.
Daftar pustaka :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Wikipedia Indonesia
Salomo Simungkalit, Kolom Bahasa Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...