Jual murah...jual murah...., polemik penjualan murah Krakatau Steel oleh pemerintah nampaknya merupakan bukti baru "ada yang salah" dalam pengelolaan negara di sektor ekonomi. Sektor strategis macam baja dan minyak bumi sesuai amanah konstitusi seharusnya dikuasai dan dikelola negara dimana digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Eh... ini malah diobral 850 rupian per lembar saham, harga yang begitu merendahkan diri, harga selembar saham BUMN Paling diminati di seluruh dunia hanya berharga tak lebih dari sebungkus kacang....
Aneh bin ajaibnya lagi siapa pembeli mayoritas saham tidak dibuka secara penuh ke masyarakat. walau rencananya 65 % adalah rakyat Indonesia, namun rakyat yang mana..., jangan-jangan malah maling-maling yang diberi jatah... Akankah negeri ini kembali kehilangan aset berharganya lagi? setelah Indosat dijual oleh Megawati yang ngakunya anak Proklamator, dimana saat itu dilego Rp.6 T... padahal harganya bisa mencapai Rp. 150 T, yang kini juga ikut menghujat pemerintah sekarang....
Sektor Baja memang menjadi incaran berbagai pihak, mulai dari asing dan swasta yang didalangi asing...., dimana sektor ini begitu menggiurkan. Bayangkan saja kita adalah penghasil bijih besi terbesar didunia, penduduk kita 250 juta orang, kebutuhan kita mencapai 300 juta ton baja pertahun... apakah pemerintah sekarang buta...
Ini jelas-jelas penghianatan terhadap konstitusi dan ideologi bangsa, Pemerintah sekarang menyeret bangsa ini makin dalam ke jurang Kapitalisme dan Liberalisme.Semoga Alloh mengampuni bangsa ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...