Wow... nggak nyana n nggak nyangka lho... ternyata julukan sragen Smart Regency tu gak cuma isapan jempol. Nyatanya ada seorang asal Sragen yang jadi dubes RI lho... Suatu kebanggaan menjadi warga sragen.
Bercita-cita menjadi pekerja bengkel, Sumarsono muda justru diterima masuk Akabri. Pengabdian dan kerja kerasnya, membawa ayah dua putra ini menjadi seorang Jenderal bintang dua. Sempat menjabat Deputi Mensesneg, lelaki asli Gesi ini kini menjadi orang nomor satu di Kedubes RI untuk Uni Myanmar.
Terhitung sejak Presiden Susilo Bambang Yodhoyono menurunkan Kepres no. 44/P/2008 tanggal 14 Juli lalu, Sebastianus Sumarsono dipercaya menjadi Duta Besar di negara yang dulu dikenal sebagai Birma ini. Kamis (26/11) Mayjend Sumarsono diterima oleh Bupati Sragen di Dayu Alam Asri, untuk bertatap muka dengan para pengusaha Bumi Sukowati. Waktu cutinya ia manfaatkan untuk kembali ke tanah kelahiran, sekaligus membagikan informasi tentang peluang usaha dan mengajak para pengusaha Sragen ikut berkiprah dan melebarkan sayap di Myanmar.
Menurut Sumarsono, banyak kesamaan yang terdapat pada dua negara serumpun ini. Ciri-ciri fisik penduduknya, tak jauh dengan orang pribumi Indonesia. Sumarsono bercerita, sering ada warga setempat tiba-tiba ‘ngoceh’ di dekatnya dengan bahasa Myanmar, karena dikira ia orang Myanmar juga. Demikian juga warisan budaya. Tulisan tradisional negeri itu, mirip dengan hanacaraka-nya orang Jawa. Keramahan penduduk, iklim, masyarakatnya yang agraris, dan penghargaan mereka yang tinggi terhadap bangsa Indonesia, membuat WNI yang berada di sana tak merasa jauh dari tanah air.
Sumarsono berkata, banyak peluang usaha yang dapat dikembangkan di negeri seluas 676.552 km2 itu. Saat ini, beberapa perusahaan besar asal Indonesia juga sudah menancapkan kukunya di sana. Disamping ikut membangun perekonomian negeri itu, pastinya mereka juga menghasilkan profit. Keadaan negaranya sendiri, menurutnya cukup kondusif. Sangat kontradiktif dengan pemberitaan yang berkembang di media beberapa tahun ini, Myanmar adalah negara zero criminal. Sumarsono mencontohkan, kebiasaan penduduk setempat, gemar bepergian dengan memakai sarung. Dompet mereka tergantung begitu saja di pinggang, dan tak ada yang mengusiknya. Informasi ini diharapnya dapat menarik minat pengusaha Sragen untuk berkarya di negeri yang kaya dengan batu mulia itu.
Bupati Sragen memfasilitasi pertemuan dengan para pengusaha ini, menyambut baik informasi dari Sumarsono. Bupatipun mengajak para pengusaha yang hadir, untuk menjajaki peluang bisnis ini, dengan memasarkan produk-produk unggulan Sragen. Seperti yang disampaikannya di depan Sumarsono, Sragen kaya akan batik. Ribuan pengrajin batik di Sragen memasok kain bercorak indah ini untuk meramaikan bursa usaha di Indonesia dan internasional. Selain itu, juga akan dilihat lagi, potensi lain yang bisa dikembangkan di Myanmar. Bupatipun menugaskan stafnya untuk menjalin komunikasi lebih intensif dengan pihak-pihak terkait, guna menindaklanjuti wacana ini (dikutip dari Sragen News Online)
om admin, itu SUMARSONO siapa?
BalasHapusmantan kepala SMAN 3 SRAGEN ??
om kalo ada postingan baru kabar2 ya..
oke pak...
HapusIya Admin, tolong beritanya yang detil putra siapa, desa/kelurahan mana, alumni mana tahun berapa, biar lebih mantap...
BalasHapus