Tabir telah terkuat,kejahatan terorganisir telah terbuka, aib yang ditutupi kini telah tercium bau busuknya. Pemimpin sejati adalah seseorang yang rela meninggalkan jabatannya demi kredibilitas badan yang dipimpinnya. Bukan lari dari tanggung jawab, justru itu merupakan bentuk tanggung jawab sebenarnya, bahwa masyarakat tidak lagi mempercayai lagi pemimpin yang menghianatinya, walaupun memang belum terbukti secara hukum, namun opini publik telah menyeret sang penguasa dalam lembah keterpurukan. Bayangkan jika kehadiran seorang pemimpin tak lagi diharapkan masyarakat, akankan negeri ini akan maju. Apabila omongan seorang pemimpin tak lagi dipakai, terus apa sih fungsi pemimpin itu... hanya menjadi beban APBN karena setiap bulan harus menggaji.
Namun bagaimana dengan pemimpin yang hanya memainkan politik kharismatik politik yang mengandalkan simpati dari rakyat tanpa memiliki kualitas yang nyata. Komentar yang seakan mengambil alih tanggung jawab, namun pada kenyataannya hanya membela diri... Ngomong disaat masalah telah mereda bukanlah pemimpin yang punya itikad baik menyelesaikan masalah...
Ketika negeri ini butuh sosok pemimpin yang mengayomi dan siap berada di paling depan, namun lebih memilih berdiam diri, bersembunyi dibalik ketiak partai... lebih memilih diam dan menunggu negara ini tercerai berai..., sampai kantor polisi di rusak masa akibat pernyataan yang menggelitik. Bener gak sih dia pemimpin gue? Namun diri ini masih menaruh harapan atas pemimpin produk pemilu 35 T, semoga uang rakyat tak sia-sia... menunggu kesadaran pemimpin demi keadilan, atau pengadilan jalanan kan bicara....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...