25 Juli 2016

KEBETULAN VS KETETAPAN

Pernah suatu hari jalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan atau ketika di bus dan bertemu dengan teman semasa kecil atau seseorang yang lama kita tidak temui, maka kita kita sering mengatakan “wah kebetulan sekali kita ketemu disini” atau  ungkapan sejenis yang menyiratkan sebuah kebetulan atau kejadian yang tidak disegaja, tidak diduga dan tidak direncanakan kejadiannya. Atau mungkin yang lebih menarik misal jodoh, bagaimana nanti kita bertemu seseorang yang menjadi bagian dari hidup kita dari 6 milyar populasi manusia di muka bumi apakah ini adalah kebetulan?


Nah bagaimana kita melihat dari kacamata bukti-bukti matematika dan sains menafsirkan hal ini? Menurut penulis hal ini menarik dan menantang untuk di ungkap.
Dalam matematika, kita sering mendengar ungkapan “angka tidak pernah berbohong”, karena angka menyimbulkan kemutlakan dan memberikan kesimpulan yang bersifat tunggal, jelas dan terukur. Penafsiran terhadap angka bermakna tunggal dan semua orang akan mampu menyimpulan dengan makna yang sama atau angka bersifat general. Misalkan, berapa titik didih air pada tekanan 1 atm? maka semua orang akan menjawab 100oC. Nah inilah mengapa ukuran-ukuran matematika menjadikan syarat mutlak berbagai ilmu pengetahuan terukur.
Jika kita bicara kebetulan, maka kita membicarakan peluang (pasti semua pernah mendapatkan materi ini di SMP atau SMA). Penjelasan mudah tentang peluang adalah banyaknya kemungkinan yang bisa didapatkan dari sebuah proses. Semakin banyak kemungkinan proses, maka semakin kecil peluang suatu hasil dari proses. Jika dalam satu hari ada terang atau hujan, maka peluang hujan adalah ½ karena hujan merupakan 1 proses diantara 2 proses (terang dan hujan), tentu ini mudah dipahami.
Mari kita bicara yang lebih kompleks, jodoh misal. Bagaimana kebetulannya seorang laki-laki berjodoh dengan 1 orang perempuan? Jika dari 6 milyar populasi manusia di muka bumi setengahnya adalah laki-laki maka 1 orang laki-laki akan memiliki peluang 1/3.000.000.000 untuk berjodoh dengan salah satu perempuan dimuka bumi ini. Apalah arti 1/3.000.000.000 yang nilainya 0,0000000003 (jika saya tidak salah hitung) maka harga dari peluang ini akan mendekati harga 0.
Kemudian bagaimana peluang (kebetulanya) planet bumi terbentuk? Jika kita tahu bumi adalah salah satu planet diantara 160 milyar planet di Bima Sakti, dan alam semesta sendiri memiliki 200 milyar galaksi (Arnaud Cassan, Paris Institute of Astrophysics. 2012). Jika kita hitung peluangnya, maka peluang terjadinya bumi hanya seper 1024  (trilyun-trilyun), sebuah peluang yang super duper sangat kecil bisa dikatakan mustahil
Dari angka-angka tersebut jelas, bahwa proses kebetulan di bumi ini bisa dieliminasi secara matematika. Sekali lagi apakah anda percaya dengan angka? Karena angka tidak pernah bohong. Sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan.
Kemudian mari kita bahas secara sains.
Penemuan tentang bagaimana informasi genetis tersimpan (GEN) pada tahun 1950 oleh Francis Crick dan James Watson, telah menjadi sebab terjadinya antusiasme dan perdebatan. Salah satu perdebatan itu terjadi pada teori evolusi Charles Darwin, yang lagi-lagi ketika kita bicara evolusi, maka kita bicara sebuah proses kebetulan, dimana manusia berawal dari organisme sederhana yang berkembang dari proses alam yang dikenal sebagai proses “seleksi alam” dari pengaruh lingkungannya, ini yang dijejalkan kepada kita ketika kita SMP kan? He4.
Artinya jika kita percaya teori evolusi tersebut, maka kita percaya bahwa kita tejadi karena kebetulan dan berkembang dari makhluk lain yang sama sekali berbeda, atau bahkan bisa dari makhluk melata. Apapun ada kemungkinanya, bisa saja kita berasal dari sebuah kutu yang berevolusi jutaan  tahun sehingga menjadi manusia sekarang ini, yah jika kita percaya evolusi.
Namun, fakta bicara lain penelitian terhadap genom selama lebih dari 10 tahun (1990 – 2000an), manusia memiliki GEN sebanyak 20-25 ribu dengan 3 milyar pasangan basa (Adenin, Timin, Guanin, Sitosin) (Lander ES. Initial sequencing and analysis of human genome.2001). Dan jika kita mempercayai proses evolusi yang kebetulan itu, maka seharusnya kita berada di puncak tertinggi dari level kerumitan genetis karena manusia merupakan makhluk paling sempurna saat ini dari segi apapun karena kitalah yang menyusun teori evolusi.
Data menarik, memang kita tetanggan atau ada kekerabatan jika ditilik dari jumlah gen dengan monyet yang sekitar 95% mirip. Bahkan kita bisa dianggap berkerabat dengan “kutu benang “ yang juga dengan jumlah gen yang kemiripannya 95%. Tak cuma itu, dari penelitian Genom ditemukan bahwa padi memiliki 30-40 ribu GEN yang jelas mengalahkan manusia, bahkan  ikan paus memiliki 50 milyar pasangan huruf yang jelas mengalahkan manusia yang hanya 3 milyar. Bukankah teori evolusi menjadi sangat membingungkan ketika sampai pada fakta-fakta ini?
Ternyata perbedaan yang kecil (5%) tersebut memberikan perbedaan yang signifikan antara kita dengan monyet dan kutu benang. Dengan 5% itulah kekomplekan manusia dan keunggulan manusia terjadi. Bagaimana detilnya GEN makhluk hidup dengan pasangan bermilyar-milyar itu tidak saling tertukar? Bagaimana mungkin sebuah kebetulan menyusun kedetailan, bagaimana proses random (acak) bisa membuat kesempurnaan?
Bukankah memang kita telah ditentukan jalanya bahkan sejak dari sperma? Jalan kita telah digariskan. Dari puluhan juta sel sperma kitalah yang terpilih. Jadi apakah kita masih meragukan ketetapan Allah? Jika kita merenung dan memikirkan betapa penciptaan yang begitu sensitive dari berjuta protein yang ada di seluruh tubuh, maka kita akan menemukan ketetapan Allah SWT atas diri kita. Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan  bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz).
Kebenaran hanya milik Allah SWT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan komentar anda, bila tidak memiliki akun, bisa menggunakan anonim...